Menyusuri Orchard Road Singapore

Setelah bangun kesiangan akibat keenakan tidur, maklum musim hujan di akhir Desempar, dan tidak ingin melewati hari di Singapura begitu saja, akhirnya saya dan Akim, menikmati waktu menyusuri jalan Orchard Road aja. Yah, kami kan nggak bisa mengulang waktu, cuma bisa menikmatinya aja. Yang terpenting jangan disesali, udah jauh-jauh sampai Singapura kok menyesal.

Setelah selesai mandi dan merapikan pakaian, kami menikmati sarapan dulu di sekitar hotel ada nasi, sayur kailan, tahu, dan ayam goreng. Tentu aja berharap sarapannya nasi padang, tapi gak apa-apa yang penting ada nasi, karena makan tak bisa disebut makan jika tak mengonsumsi nasi, bukan?

WKWKKWKWKWKWKWK.

Sarapan

Sambil menghabiskan sarapan, saya dan Akim mencoba menetukan rute MRT yang akan kami pakai untuk sampai ke Orchard Road.

Waktu googling, kami punya tiga pilihan MRT buat jalan-jalan di Orchard Road. Setelah baca-baca dengan berbagai pertimbangan, kami memutuskan untuk berhenti di Dhoby Ghaut bukan di Orchard-nya. Begitu turun kami menyusuri sepanjang jalan buat menemukan spot foto atau jalanan khas Orchard.

Ya sebenernya itu juga udah khas sih, tapi kami kok masih ragu-ragu. Kami tuh bener-bener yang, “Mana nih? Ke kanan apa ke kiri?” Gitu aja terus sampai nyerah. Apalagi Singapura hari itu sedang gerimis sehabis hujan.

Lalu Lintas di Singapura
Menyurusi Orchard Road

Kami akhirnya memutuskan balik ke MRT Orchard, keluar-keluar udah di dalam mal aja. Begitu pintu keluar, akhirnya kami menemukan Orchard Road! Meski udah di jalur yang tepat saya tetep sempetin nanya sama mbak-mbak dan seperti biasa nunjukkin explore Instagram dengan hashtag Orchard, sekadar memastikan kalau ini spot yang benar. Tapi yang ditanya juga kayanya nggak terlalu yakin, jadi lebih baik saya yang yakin.

Suasana Natal di Orchard Road
Suasana Natal di Orchard Road

Kami menyusuri Orchard Road yang terlihat fancy, tanpa tujuan.

Momen menikmati Orchard kami pun cuma sekadar jalan-jalan dan duduk makan es krim, lalu menyadari kalau hari semakin siang dan perut mulai berbunyi.
“Gini nih kalau perut belum dimasukin nasi padang…”

Langsung aja kami memutuskan untuk pergi ke Little India ke stasiun MRT dengan nama yang sama. Karena posisinya udah cape, haus, dan laper, kami nggak mau sok-sokan explore dalam keadaan lapar.

Petualangan baru segera dimulai lagi. Thank you, Singapura!

Share this post:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *