Ada Cerita di Setiap Senja

Yah begitulah hidup, kadang sumpek sama urusan pekerjaan, masalah keluarga, kadang ada temen yang menyebalkan. Dengan semua masalah yang saya miliki, tapi saya merasa masih punya Tuhan. So?? Kenapa mesti mengeluh dan bla bla bla. Setiap masalah yang hadir, toh gara-gara saya sendiri kan. Okesip, geleng gleng.

Ada orang yang pernah berpesan ke saya, “Kalau bosan, hunting foto gih, lihat sunset gih,” Ya akhirnya, well done! Saya pun melakukan hal itu. Saya memilih pergi dari rumah dan menikmati tempat di mana matahari tenggelam.

Untuk menyaksikan sunset terindah bagi setiap orang pasti berbeda-beda, ada yang memilih diam di balkon rumah, ada yang suka mengejar sunset di pantai, ada juga yang lebih memilih berdiri di atas flyover di tengah riuhnya perkotaan.

Namun, sedikit berbeda dengan saya, saya lebih memilih di mana saja, bisa menyaksikannya dengan waktu sedikit lebih lama, lebih menyenangkan, yang pastinya juga lebih menenangkan.

Setelah beberapa perjalanan, ada beberapa pesona senja yang saya abadikan, dan saya benar-benar menolak lupa atas warnanya yang indah;

Sunset di Desa Temajuk, Kabupaten Sambas

Pertama, Sunset di Desa Temajuk, Kabupaten Sambas – ya, kala itu kali pertamanya saya explore daerah Sambas. Destinasi yang tak sabar untuk saya singgahi adalah Pantai Batu Nenek, selain terkenal dengan airnya yang bening, pantai tersebut pun memberi saya kejutan dengan senja yang menarik.

Sunset di Desa Temajuk, Kabupaten Sambas

Suatu golden moment sekali, burung-burung pulang ke rumahnya, senja tampak terburu luruh. Bergegas saya mengabadikannya, ya cukup beruntung sekali. Golden hour untuk mengabadikan sunset dengan pulau kecil yang tumbuh dua pohon kelapa di tengahnya, pastinya tanpa editan. Ya, pada akhirnya saya memang sedang beruntung pada hari itu.

Senja di Bukit Temenung Tanjung Gundul

Kedua, Senja di Bukit Temenung Tanjung Gundul – Bengkayang tepatnya. Ya, lagi-lagi Tanjung Gundul adalah destinasi yang pertama kali saya singgahi. Untuk mendapatkan senja yang benar-benar sempurna, saya harus naik sedikit beberapa tanjakan. Takjub, sekaligus mata saya berbinar-binar.

Tidak mau pulang dari sini, meskipun beberapa teman teriak “Ayok Ncek, turun, udah mau gelap”. Ya, saya merasa sedih. Senja di Tanjung Gundul memang saya akui berbeda yang lain, beda karena gradasi warnanya yang indah.

Senja di Bukit Temenung Tanjung Gundul

Maka dari itu, saya betah sekali tinggal di Tanjung Gundul, meskipun hanya sekejap. Tidur di dome tenda tepat di bibir pantai, dan bisa menyaksikan senja secara langsung.

Waktu itu, sunset di Tanjung Gundul berwarna merah kekuning-kuningan, dan terburu hilang. Hftt, rasanya emang gak mau pulang, gak mau cepet-cepet berlalu senja untuk hari itu. Dan, saya pun ingat, besok senja datang lagi, namun di tempat, waktu, dan bersama orang yang berbeda.

Sunset di Sungai Kapuas, Pontianak

Ketiga, yang tidak kalah menarik Sunset di Sungai Kapuas, Pontianak Kalimantan Barat. Menunggu adzan di Alun Alun Kapuas bagian Timur, syahdu sekali. Lagi-lagi senja waktu itu berwarna oranye. Saya masih bingung, kenapa Tuhan selalu memberi warna yang cantik di setiap senja. Di manapun senja yang saya temui pasti membuat hati tenang.

Sunset di Sungai Kapuas

Di tepi sungai, bersama kawan saya menyaksikannya hingga tenggelam, dan hilang. Waktu itu saya merasakan damai, damai sekali dalam diri saya.

Coba deh, kalian kalau memang lagi benar-benar suntuk, pengin refreshing, tapi entah mau ke mana, atau pengen ke tempat yang bagus, tapi gak punya uang. Mudah banget, gak usah jauh-jauh. Kalian datangi ke mana arah matahari tenggelam. Di manapun matahari itu tenggelam, selalu cantik, ya di manapun.

Senja di Bukit Sebayan, Tayan Hilir

Selanjutnya, yang tak kalah menarik menyaksikan Senja di Bukit Sebayan, Tayan Hilir Kalimantan Barat. Pertama kalinya melihat senja diketinggian 536 mdpl.

Senja di Bukit Sebayan, Tayan Hilir

Dampak dari bergesernya matahari, sehingga bisa membuat warna oranye, jingga, yang berbeda-beda. Hal tersebut memang waktu kedamaian setiap manusia yang menyaksikannya, termasuk saya. Semakin tinggi melihat matahari terbenam, semakin bagus, seperti halnya melihat dari Bukit Sebayan.

Tenang, dia datang setiap hari, di sore hari. Jadi, senja terbaik yang kalian lihat di mana? ^ ^

Share this post:

3 thoughts on “Ada Cerita di Setiap Senja

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *