Bukit Merese, Nusa Tenggara Barat

Jalan sedikit dari kawasan Kuta Mandalika dengan kekuatan google map *ting kami sudah tiba di salah satu bukit favorit dikalangan wisatawan lokal maupun mancanegara.

Bukit ini sering disebut orang-orang dengan sebutan bukit cinta, entah apa alasannya sampai saat ini saya belum mengetahuinya. Bukit merese wajib menjadi salah satu bucket list kamu ketika kamu mampir di Pulau Lombok ini.

Bukit Merese (orang lokal menyebutnya ‘Bukit Meresek‘) kawasan ini masih dikelola oleh masyarakat lokal biaya masuk ke Bukit Merese ini gratis hanya parkirnya saja yang bayar yaitu Rp.5.000,- per motor kalau mobil Rp.10.000,-.

PS: Tulisan ini dibuat pada tanggal 8 Agustus 2018, saat ini Lombok sedang mengalami duka yaitu terjadinya Gempa dengan kekuatan 7.0 SR yang mengguncang hampir seluruh pulau Lombok hingga ke Bali tanggal 5 Agustus 2018. Kita doakan saudara-saudara kita disana diberikan kesabaran dan kekuatan. Semoga bencana tersebut cepat berakhir dan kembali seperi sedia kala. Amiin.

Sesampai di lokasi parkir kendaraan menuju bukit merese kami langsung ditunjukkan arah menuju puncak bukit ini, yang sudah disediakan berupa plang kayu beberapa juga terbuat dari bambu.

Bukit Merese Sunset Point

Trekking menuju bukit Merese tidak lah terlalu tinggi, namun saat berada di puncak hamparan bukit dengan rumput dan batuan membuat kita berada di luar negeri. Kita bisa menjelajah dari ujung, sampai yang paling atas di bukit ini.

Teluk

Mataku takjub melihat pemandangan yang ada di depan mata. Tak kusangka foto foto di Instragram yang menampilkan bukit ini kalah indah dengan bukit merese yang aku datangi langsung.

Karena memang “Foto bisa menipu karena tempat yang asli jauh lebih indah dari yang kau lihat di sebuah bingkai foto”.

Sedikit pegal dan ngos-ngosan akan sirna ketika mata dibuat takjub oleh pemandangan di atas bukit. Kelok-kelok bukit khas perbukitan di new zealand dapat kita saksikan dari atas bukit ini, karena kami datangnya sudah masuk musim kemarau rumput di Bukit Meerese tidak begitu hijau karena kering.

Drone View

Pemandangan dari atas bukit sangat memanjakan mata. View 360 derajatnya sungguh amazing kalo kata bule. Angin berhembus kencang yang lumayan bisa mengurangi rasa panas.

Dari puncak bukit tentunya bisa melihat pantai Tanjung Aan yang berada di bawahnya. Di sisi selatan terlihat Batu Payung. Di sisi barat terlihat deretan bukit pantai Seger. Di sisi utara terhampar perbukitan desa Kuta. Pasti asik kalo nongkrong di sini pagi atau sore hari.

Pantai

Dibawah atau di balik perbukitan merese ini sebenarnya tersembunyi banyak sekali pantai pantai indah yang belum terjamah. Namun karena terjalnya tebing bukit merese ini menikmati dari ketinggian saja adalah pilihan yang paling bijak.

Berbaring di Rumput Kering

Rumput rumput di bukit ini sangat menggoda kita untuk berguling guling diatasnya. Eitts tapi awas jangan asal berguling saja amati sekeliling karena bukit ini juga sering dipakai untuk menggembala sapi. Gak lucu karena kalau lagi asik tiduran di rumput nan indah ini tiba tiba kita menyentuh tai sapi, haha.

Duduk duduk sore sambil berbincang bincang bersama di atas bukit merese menikmati sore ini adalah pengalaman yang mungkin tak bakal kami lupakan. Saat itu kami benar-benar menunggu sunset hingga tak ada orang lain berada di bukit ini, pukul 18.08 kami turun dan kembali ke kota mataram.

Semakin Malam

Jadi bagaimana dengan kalian, gak iri kalian melihat foto foto diatas? Ayo segera datang ke Lombok dan nikmati lah pesona Bukit Merese. Hehe

(ps. Beberapa foto dari Yandy Koresy)

Share this post:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *