RWMF 2019 Day 3: Bersama Alam dan Musik yang Menyatu

Ada satu hal yang membuatku tidak bisa menolak sebuah ajakan untuk hadir di Rainforest World Music Festival ini, yaitu festival berkelas Internasional ini sangat mendukung dan peduli terhadap lingkungan yang dipadukan dengan budaya musik dunia.

Maka dari itu, jangan heran jika festival ini diletakkan di Kampung Budaya Sarawak yang dekat dengan Gunung Santubong. Lantas, cara seperti apa yang dilakukan RWMF untuk menyatukan Alam dan Musik di dalam satu festival, berikut beberapa hal yang dapat saya rangkum di RWMF 2019 kali ini:

Mendukung Inisiatif dalam Penghijauan

RWMF bersama program Greening Initiative mendukung dan bekerja sama dalam proyek meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan dan menggunakan produk-produk ramah lingkungan seperti UrBins (Spativate), Cuckoo, Biji-Biji dan lain-lain baik itu selama festival maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Greening Initiavive bertujuan memberikan sudut pandang yang berbeda tentang “sampah”, dan bagaimana seseorang bisa ramah lingkungan.

UrBins (Spativate)

Spativate yang merupakan bagian dari UrBins (Urban+Bins) menciptakan dan memberikan fungsi yang bermakna pada tempat sampah dengan kreativitas yang menjadikannya sesuatu yang praktis dalam kehidupan kita sehari-hari.

Waste Station

Adanya Waste Station dibeberapa sudut area RWMF 2019 terutama yang dekat dengan food court di Kampung Budaya Sarawak.

Tim dari Waste Station ini selalu membantu para pengunjung untuk memiliah berbagai jenis sampah yang dibantu para Green Warriors, dengan adanya mereka area Kampung Budaya Sarawak selalu bersih.

I Pledge to Reduce single-use plastic!

Ada satu lagi yang menarik, di RWMF 2019 pengunjung dilarang membawa minuman dari luar, tapi tenang saja RWMF di SCV menyediakan Water Station dari Cockoo jadi tinggal bawa tumbler saja, kalau haus kemudian airnya habis tinggal isi ulang dan gratis.

Program ini juga bertujuan untuk mengurangi penggunaan plastik tunggal dan menghemat hingga setara 40000 unit botol air 0,5L. Mulai sekarang, apapun kegiatannya bawa botol minum sendiri dari rumah yaa.

Biji-biji Project

Tidak ketinggalan juga dari Biji-biji, mereka punya insiatif yang tidak kalah kerennya di RWMF 2019. Kali ini mereka membuat souvenir bagi yang berpartisipasi berupa totebag yang terbuat dari banner.

Apalagi kita tau banner sering dibuat untuk iklan atau pun event yang hanya sekali pakai, sayang sekali jika tidak diolah kembali, kalau dibiarkan malah menjadi sampah.

Biji-biji membuat Banner Bag seperti ini benar-benar bermanfaat, selain ramah lingkungan kualitas tas nya juga bagus dan tahan lama, dengan banner bag ini kita benar-benar mengurangi sampah plastik ya.

Menjaga alam, berarti menjaga kehidupan kita semua di bumi. Para penggiat seni juga membutuhkan alam untuk menciptakan seni yang terbaik seperti mereka yang ada di RWMF 2019 ini.

Lebih Dekat Mengenai Musik di Mini Sessions

Melalui sebuah program mini sessions pengunjung dapat menyaksikan performance para artis yang tampil di panggung utama.

Lebih dekat di beberapa rumah budaya seperti Bidayuh Terrace atau Iban Longhouse sambil berdiskusi tentang alat musik yang digunakan, kolaborasi berbagai artis dan menari bersama.

Bidayuh Terrace

Saya berkesempatan untuk hadir di Bidayuh Terrace, nah disesi kali ini bertema Musical Poetry Song of Different Lands dimana sesi musikal kolaborasi beberapa artis yang beraliran sejenis.

Dengan kemampuan bakat mereka masing-masing menjadikan alunan musik yang berbeda dari biasanya, artis-artis tersebut adalah:

  • Ronan O’Snodaigh (Kila) Ireland
  • Macka B (Macka B) UK / Jamaica
  • Mehdi Nassouli (Mehdi Nassouli) Morocco
  • Emanuel Desroches (Mauravann) Maurtius
  • Olga Cerpa (Olga Cerpa Y Mestisay) Canary Island
  • Nasanjargal Ganbold (Sedaa) Iran / Mongolia

Warna-warni musik yang tercipta membuat saya kaya akan pengalaman di dunia musik, walaupun saya tidak punya sama sekali bakat musik tapi saya cukup menikmati musik. Setidaknya saya juga paham beberapa alat musik mereka terbuat dari alam misalnya musik Gnawa yang dibawakan oleh Mehdi Nussouli.

Dengan alat musik unik yang disebut Krakebs alat musik yang terbuat dari besi serta Hajhuj mirip seperti gitar kayu dari Morocco serta gendang yang dimainkan oleh Ronan O’Snodaigh (Kila) dari Ireland.

Serta kolaborasi suara asik raegee dari Macka B dari Jamaican dan Olga Cerpa dari Canary Island, seolah-olah menyaksikan musik dari berbagai belahan dunia. Asik sekali! Tidak perduli daerah asalmu, kamu menyatu dengan musik disini.

Macka B
Mehdi Nassouli

Sayangnya perform mereka di Mini Sessions di Bidayuh Terraces hanya 45 menit saja, tapi tenang masih banyak perform artis-artis lainnya di stage atau panggung lainnya, jangan khawatir perform mereka tepat waktu kok sesuai jadwal yang diberikan.

Pertemuan Berbagai Suku dan Drum Circle

Baik, kita ke tempat yang lebih luas tepatnya Arena Grounds tepat di depan Jungle Stage dan Tree Stage. Nah, ketika sore sini pengunjung mulai berkumpul karena ada Gathering of The Tribes Drum Circle.

Dikesempatan ini kita diajak untuk bertemu para artis yang berasal dari berbagai suku yang berbeda, mereka menggunakan pakaian daerah masing-masing membuat lingkaran besar sambil menari bersama para pengunjung.

Dayak Palangkaraya
Arena Grounds

Drum Circle juga menjadi agenda favorit bagi saya, disini tim 1DRUM.ORG mengajak pengunjung untuk memainkan alat musik bersama dalam satu lingkaran besar di Arena Grounds.

Nah, buat yang belum tahu 1DRUM.ORG adalah sebuah organisasi perkusi yang memainkan berbagai jenis alat musik, mulai dari drum hingga perkusi tangan.

Tidak diperlukan pengalaman musik atau drum sebelumnya. Ini semua tentang MENYENANGKAN! – 1DRUM.ORG

Drum Circle
Let’s play Drum!

Saya tidak mau kalah dengan pengunjung lainnya, kesempatan seperti ini kapan lagi ada lagi. Saya pun ikut ambil bagian di meriahnya Drum Circle, menyenangkan sekali tidak perlu pandai hanya cukup percaya saja kalau semua orang bisa main drum 😀

FINALE (The World)

Ahhh sudah malam terakhir di Rainforest World Music Festival 2019, malam ini merupakan malam puncak acara RWMF 2019 waktu yang paling ditunggu-tunggu dimana semua artis dan panitia acara akan tampil di panggung utama (Jungle Stage).

Sape’
Jungle Stage

Sebelum FINALE (The World) perform diakhiri dengan performance artis yang membuat hampir semua penonton bergoyang seperti At Adau dan Tabanka di Jungle Stage.

Energi musik yang mereka tampilkan benar-benar memeriahkan suasana RWMF 2019 malam itu.

Dayak
Chile
Dayaknese

Panggung semakin ramai saat semua artis dan panitia hadir di Jungle Stage, suasana RWMF 2019 semakin pecah dan meriah!

Semua bernyanyi dan menari, hingga akhirnya acara RWMF 2019 ditutup dengan semburan kembang api dan paper bomb.

Penutupan Acara

Terima kasih Rainforest World Music Festival 2019 sampai jumpa di Rainforest World Music Festival 2020!

See u next year guys!

Sampai jumpa juga para media khususnya Bloggers yang hadir di RWMF 2019, baca juga keseruan RWMF tahun ini di blog mereka masing-masing yaa. Sampai jumpa di RWMF 2020! 💚

Share this post:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *