Mentari Harapan Baru PON XX Papua

PAPUA, siapa sih yang tidak kenal dengan keindahan provinsi paling timur Indonesia ini. Yap, Papua memang memiliki pesona alam dan budaya yang selalu memukau juga hangat bak pemberi semangat baru dari Bumi Cendrawasih sebagai Mentari Harapan Baru dari Timur bagi Indonesia. Ada begitu banyak alasan, bukan hanya soal kekayaan alam dan emas, tapi juga budaya, jiwa pemberani dan keramahan masyarakatnya, hingga prestasi di berbagai bidang yang membanggakan termasuk olahraga.

Mendengar kabar bahwa PON ke-20 akan diselenggarakan di Papua, saya sangat setuju sekali, dan ini adalah adalah keputusan yang tepat. Karena selain sebagai pemerataan pembangunan infrastruktur yang bisa membantu meningkatkan ekonomi Papua, ada begitu banyak sekali harapan baru yang akan didapat dari Papua, seperti memajukan pariwisata, meningkatkan prestasi, serta salah satu ajang pemersatu bangsa Indonesia, apalagi kita tahu bahwa olahraga adalah sarana yang tepat untuk mempererat tali persaudaraan.

Nah, melalui artikel ini saya ingin mengajak kamu menjelajah sambil menggali emas, maksudnya emas yang menginspirasi dan membanggakan dari Papua, sambil mengintip fakta menarik dari PON XX Papua 2021. Siapa tahu setelah membaca artikel ini, membuat kamu mengetahui banyak hal baru tentang Papua, dan semakin cinta terhadap Indonesia.

Nara Gerotelo Papua! Onomi Fakhai

Nara Gerotelo artinya apa kabar dalam bahasa Papua sedangkan Onomi Fakhai artinya selamat datang. Hayoo siapa nih yang baru tahu? Pulau terluas pertama di Indonesia dan terluas kedua di dunia ini memang unik dan menarik kalau dibahas karena kaya akan keindahan alam dan budaya. Tapi, sebelum mengenal lebih jauh tentang Papua, perlu kamu ketahui bahwa di Indonesia Pulau Papua terdapat dua provinsi yaitu Papua Barat dan Papua. Sedangkan sisi lain pulaunya merupakan daerah bagian dari negara tetangga yaitu Papua New Guinea.

Mentari Harapan Baru dari Timur
Tentang Papua (Referensi data: BPS, 2020)

Provinsi Papua merupakan provinsi yang terletak paling timur Indonesia, sehingga Papua menjadi daratan pertama yang mendapatkan sinar matahari daripada provinsi lainnya di wilayah Indonesia. Dimana masyarakat di bagian barat masih tertidur lelap, sedangkan masyarakat Papua sudah beraktivitas dengan kegiatannya masing-masing.

Perlu kamu ketahui bahwa Papua itu luas, dan ‘orang Papua’ sendiri bukanlah terdiri dari satu suku, melainkan banyak suku yakni 255 suku dan 290 bahasa asli, dengan luas wilayah 316.553,07 km2 ibu kota provinsinya di Kota Jayapura. Papua saat ini dihuni oleh 3.435.430 jiwa, yang tersebar di 28 kabupaten dan 1 kota, yang terbagi menjadi 579 distrik, dan 5.549 desa.

Papua yang dikenal dengan julukan “Bumi Cendrawasih” ini memang banyak menyimpan pesona yang berkilau dan memukau. Mulai dari pesona alam, budaya, dan sumber daya manusia juga menjadi aset yang sangat berharga bagi Indonesia. Saya rasa Papua ini ibarat provinsi yang menyimpan wakanda” nya Indonesia.

Bukan rahasia lagi jika Papua merupakan wilayah di Indonesia Timur yang sangat kaya, dengan adanya sumber daya alam mineral logam seperti batu bara, emas, alumunium, minyak bumi, nikel, dan tembaga, dan lain sebagainya eitss.. tapi bukan untuk dieksploitasi berlebihan ya. Apalagi masih banyak hutan yang rimbun sebagai rumah bagi keanekaragaman hayati terbesar di Bumi. Tempat tinggal satwa endemik seperti Cendrawasih, Kanguru, Kus-kus, Kasuari, bahkan lahan terbaik untuk tumbuhnya berbagai tanaman seperti kelapa sawit, kakao, kopi arabika, matoa, dan buah merah. Hutan Papua juga merupakan kawasan hutan yang masih utuh dengan tutupan sebesar 70%, yang wajib kita jaga karena keberadaannya mampu menyelamatkan suhu dunia.


(Sumber foto: Destinasi di Papua)

Untuk destinasi wisata di Provinsi Papua jangan ditanyakan lagi, bukan Raja Ampat ya karena Raja Ampat di Provinsi Papua Barat (masih banyak yang salah kaprah soal ini). Potensi wisata Provinsi Papua itu banyak, mulai dari wisata alam yang masih asri, hingga wisata kota yang tidak kalah maju dengan daerah lain di Indonesia. Misalnya Danau Sentani, Teluk Cendrawasih, Danau Emfote, Lembah Baliem, Gunung Carstensz (Puncak Jaya), Taman Nasional Wasur, Taman 1000 Masamus, Bukit Pemancar Kota Jayapura, nah yang baru-baru ini ada Jembatan Youtefa, Monumen Kapsul Waktu, Bukit Jokowi, dan Stadion Lukas Enembe.

Papua memiliki potensi budaya yang biasanya ditampilkan pada event besar seperti Festival Danau Sentani, Festival Lembah Baliem, dan Festival Budaya Asmat dengan menambilkan pagelaran seni yang penuh semangat. Tidak jarang beberapa lomba yang pernah diikutkan seperti Choir (paduan suara) dan lomba menari dengan membawa budaya Papua berhasil meraih juara dan penghargaan hingga level internasional.

Festival Budaya Asmat (Sumber foto: asmatkab.go.id)

Belum lagi pakaian adat, kuliner yang khas, hingga kekayaan seni kerajinan seperti Lukisan Kulit Kayu, Koteka, Kain Tenun, Tas Noken, dan UMKM lainnya yang dapat dijadikan oleh-oleh atau cinderamata dengan kearifan lokal khas Papua. Memang ya, membayangkannya saja membuat kita ingin berlama-lama jika punya kesempatan untuk ke Papua, karena banyak yang bisa di-explore.

Lukisan Kulit Kayu (Sumber foto: nationalgeographic.id), Tas Noken (Sumber foto: id.pinterest.com)

Tidak hanya kekayaan alam, budaya, adat dan tempat wisatanya yang mempesona di Papua, saya juga kagum dengan keramahan dan rasa persaudaraan dari masyakat Papua yang sangat dijunjung tinggi.

Saya bukan orang asli Papua tapi saya punya teman yang berasal dari Papua. Walaupun beberapa orang ada yang bilang kalau ‘orang Papua’ itu kasar dan galak, tapi nyatanya mereka sangat manis dan ramah. Menurut saya, ini kembali bagaimana cara kita menyikapi seseorang, jika kita bersikap baik maka orang tersebut juga akan bersikap baik pula kepada kita, apalagi sama orang Papua, bisa dianggap keluarga.

Masyarakat Papua itu memiliki ikatan persahabatan yang kuat, dan menghargai perbedaan. Kalau sudah berteman dekat dengan orang Papua, maka kita akan dianggap sebagai bagian dari mereka, artinya adalah kamu sudah dianggap seperti saudara. 

Oh ya, satu lagi nih, Indonesia juga harus bangga dengan kehadiran generasi muda Papua yang berprestasi di tingkat nasional maupun internasional. Menariknya, anak-anak Papua ini setelah mencetak prestasi dan bahkan sampai kuliah di luar negeri, justru memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan bekerjasama untuk memajukan tanah air. Anak muda Papua tetap semangat mengejar mimpi, tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk membangun negeri. Berikut ini deretan pemuda inspiratif asal Papua yang mengharumkan nama Indonesia:

Pemuda Inspiratif asal Papua

Gimana, keren-keren ya meraka. Meski terbilang jauh dari ibu kota negara, bukan berarti masyarakat Papua kehilangan kesempatan untuk mengenyam pendidikan dan meraih prestasi. Memang, sarana dan prasarana edukasi tidaklah selengkap seperti di Jakarta. Namun, urusan pendidikan, Papua tidak kalah dengan pemuda lainnya yang ada di Indonesia bahkan di negara lain.

Tidak hanya dalam bidang akademis tapi juga dibidang bakat seni dan olahraga, misalnya seperti Nowela Mikhelia penyanyi berbakat, Boaz Solossa pemain sepak bola, dan Jacklien Ibo atlet basket, mereka semua juga dari Papua. Masih banyak lagi pemuda berprestasi dari Papua yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Dari prestasi yang membanggakan dari Papua tersebut, saya yakin bahwa mereka inilah para Mentari Harapan Baru dari Timur dan kita harus sadar betapa hebatnya Indonesia.

Berkat potensinya yang luar biasa, Papua merupakan wilayah terbaik yang bisa kita jadikan alasan untuk upgrade your life dari berbagai bidang, baik soal pendidikan, olahraga, dan pengalaman.

Berbicara tentang Papua memang tidak ada habisnya. Menarik, elok, dan istimewa. Oleh karenanya, PON ke-20 ini pun dengan bangga diselenggarakan di Provinsi Papua. Harapannya provinsi paling timur Indonesia ini juga mampu menjadi pusat pembinaan dan pengebangan bakat olahraga, serta melahirkan atlet profesional yang siap berlaga di berbagai kompetisi tingkat nasional maupun internasional seperti SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade.

PON (Pekan Olahraga Nasional) XX Papua 2021

PON (Pekan Olahraga Nasional) adalah pesta olahraga nasional yang dilaksanakan empat tahun sekali, dan diikuti oleh atlet terpilih dari seluruh provinsi di Indonesia. Diselenggarakannya PON bukan tanpa alasan, karena dengan event ini kita dapat mengobarkan semangat serta memupuk rasa persaudaraan bangsa Indonesia dimana yang mayoritasnya berbeda-beda yakni dari 1.340 suku, 4 kelompok ras (termasuk India, Tionghoa, dan Arab), 6 agama, dan 748 bahasa di seluruh Indonesia. Ajang ini juga bertujuan untuk mempererat persatuan sekaligus membangun karakter bangsa Indonesia melalui olahraga.

Dalam sejarahnya, PON pertama kali diadakan di Solo, Jawa Tengah pada tahun 1948. Kemudian setiap empat tahun sekali PON diselenggarakan di berbagai daerah Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Samarinda, Makassar, dan lain-lain. Hingga terakhir PON ke-19 dilaksanakan di Bandung, Jawa Barat pada tahun 2016 lalu.

Peta Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (Sumber data: en.wikipedia.org)

Nah, tahun 2020 adalah pelaksanaan ke-20 dan sekarang kesempatan Provinsi Papua yang menjadi tuan rumah PON (ini adalah pertama kalinya PON yang diselenggarakan di daerah Timur Indonesia), melalui kesepakatan dari pemungutan suara calon tuan rumah Pekan Olahraga Nasional XX tahun 2020, Papua meraih 66 suara pada Rapat Anggota Tahunan KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia).

Namun sayangnya, event kejuaraan ini tertunda akibat Pandemi COVID-19 sehingga PON XX Papua diundur ke tahun 2021. Padahal bisa pas cantik ya tanggalnya, PON yang ke-dua puluh, di tahun dua puluh dua puluh.

Logo PON XX Papua (geser untuk melihat maknanya)

PON XX Papua, boleh saja tertunda tapi tetap terselenggara! Pekan Olahraga Nasional XX Papua 2021 ini akan berlangsung pada 2-15 Oktober 2021, dengan tagline “Torang Bisa!” (Kita Bisa! dalam bahasa Indonesia) sebuah kata yang dipercaya sebagai bentuk penyemangat khas Papua untuk mengobarkan semangat juang para atlet.

PON (Pekan Olahraga Nasional) bukan sekedar perhelatan olahraga biasa, melainkan sebuah ajang dalam menujukkan identitas bangsa, membangun kebanggaan, dan menciptakan sejarah untuk generasi mendatang. Siapa pun kita darimana asal kita, kita harus mendukung PON XX Papua 2021. Semangat harus bangkit, dan patut kita meriahkan. Torang Bisa!

Tepatnya ada 37 cabang olahraga, dimana terbagi menjadi 56 disiplin olahraga yang akan dipertandingkan oleh 6.442 atlet dari Sabang sampai Merauke dengan 679 nomor pertandingan. Para atlet ini akan merebutkan 2.212 medali yang dilaksanakan di lokasi yang tersebar di empat kota/kabupaten berbeda (termasuk venue berupa gedung indoor/oudoor, buper, hingga alam terbuka seperti pantai, teluk, dan bukit) sesuai dengan jenis olahraga yang dilombakan.

Empat klaster kota/kabupaten dengan lokasi pertandingan tersebut adalah: Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke. Sedangkan untuk acara khusus pembukaan dan penutupan dilaksanakan di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura.

PON XX Papua 2021

37 cabang olahraga PON XX Papua adalah: aerosport (dirgantara), akuatik, anggar, angkat berat, atletik, baseball, bermotor, biliard, bola basket, bola tangan, bola voli, bulu tangkis, catur, cricket, dayung, gulat, hockey, judo, karate, kempo, layar, menembak, muaythai, panahan, panjat tebing, pencak silat, rugby, selam, senam, sepak bola, sepak takraw, sepatu roda, taekwondo, tarung drajat, tenis, tinju, dan wushu.

Berikut pembagian empat klaster pertandingan dan cabang olahraga yang digelar saat PON XX Papua 2021:

  • Kota Jayapura, 14 cabang, 22 disiplin: voli indoor, voli pantai, base ball (penyisihan), softball (putra), tenis, bulu tangkis, tinju, sepak bola, binaraga, angkat besi, angkat berat, sepatu roda, karate, taekwondo, renang perairan terbuka, selam, canoeing, rowing, TBR (traditional boat race), paralayang, layar, dan sepak takraw.
  • Kabupaten Jayapura, 15 cabang, 21 disiplin: senam artistik, senam ritmik, senam aerobik, loncat indah, polo air, renang, renang artistik, selam kolam, menembak, hoki lapangan, hoki luar, kriket, sepak bola putra, softball putri, baseball (penyisihan/final), panahan, sepak takraw, kempo, muaythai, rugby 7’s, pecak silat, dan gantole.
  • Kabupaten Mimika, 9 cabang, 12 disiplin: atletik, basket 5×5, basket 3×3, biliar, panjat tebing, futsal, bola tangan, judo, tarung derajat, aeromodelling, terjun payung, dan terbang layang.
  • Kabupaten Merauke, 6 cabang, 7 disiplin: sepak bola putri, gulat, wushu, road race, motor cross, anggar, dan catur.
Venue Pertandingan di Alam Terbuka

Bisa dibayangin atlet aerosport seperti paralayang, gontole, terbang layang, terjun payung dapat berkompetisi sambil melihat indahnya alam yang mempesona dari ketinggian Negeri Ufuk Timur ini. Mungkin, yang terlihat kalau tidak hijau (hutan, pohon, bukit), ya biru (perairan danau dan laut). Begitu pula pada olahraga lainnya yang melakukan pertandingan di lokasi alam terbuka seperti di Teluk Youtefa, Bukit Teletubbies Doyo Lama (Sentani), Pantai Hamadi, dan Teluk Yos Sudarso.

Stadion Lukas Enembe (Stadion Papua Bangkit)

Stadion Lukas Enembe (sebelumnya bernama Stadion Papua Bangkit) adalah sebuah stadion sepak bola yang terletak di Kampung Harapan, Kelurahan Nolokla, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Stadion ini merupakan simbol kemegahan di bidang olahraga rakyat Papua yang dibangun untuk PON XX. Stadion Lukas Enembe terbilang sangat megah dan artistik, bahkan nyaris menyamai Stadion GBK (Glora Bung Karno), Senayan, DKI Jakarta. Stadion ini juga disebut-sebut memiliki kemiripan bentuk dengan stadion sepak bola terbesar kedua di dunia, yaitu Stadion Salt Lake di India.

Penamaan stadion sendiri merupakan nama dari Gubernur Provinsi Papua yaitu Bapak Lukas Enembe, S.I.P., M.H. yang menjabat saat ini, beliaulah yang menurut masyarakat Papua orang yang paling berjasa dalam menjadikan Papua sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX.

Mentari Harapan Baru dari Timur
Stadion Lukas Enembe (Foto stadion: pondemi.ponxx2020papua.com, instagram.com/stadionpapuabangkit)

Stadion Lukas Enembe diresmikan pada 23 Oktober 2020 dan kini menjadi salah satu ikon infrastruktur baru dan modern yang ada di Provinsi Papua. Stadion ini dibangun dalam waktu kurang dari tiga tahun hingga finish 100% oleh PT Pembangunan Perumahan (PP) Persero Tbk, mulai dikerjakan sejak akhir 2016 dan selesai pada Mei 2019 dengan melibatkan lebih dari 1.000 pekerja profesional dan pekerja lokal. Total anggaran pembangunan Stadion Lukas Enembe adalah Rp.1,3 triliun yang berasal dari dukungan dana otonomi daerah, APBD, dan APBN.

Stadion Lukas Enembe termasuk stadion besar di kawasan Asia-Pasifik yang menempati luas bangunan 71.697 m2 di atas lahan seluas 13,7 hektar, dengan kapasitas 40.263 penonton.

Bicara soal fasilitas, Stadion Lukas Enembe sudah bertaraf internasional, dengan lapangan utama berstandar FIFA, menggunakan rumput berjenis Zoysa Matrella, lengkap dengan papan skor (scoring board perimeter) di dua sisi tribun, lampu LED teknologi DMX yang bisa mengikuti beat musik dengan kekuatan 1.800 lux, memiliki 88 unit perangkat sound system yang modern, tempat duduk single seat untuk penonton, lintasan atletik bersertifikasi kelas 1 standar IAAF (International Association of Athletics Federations), serta dilengkapi fasilitas pendukung lainnya seperti wisma atlet, dan lapangan latihan.

Selain didukung teknologi modern, bagian luar stadion juga dikelilingi ornamen fasad baja yang melengkung dengan menonjolkan ukiran khas Papua, sehingga menambah kesan etnik pada stadion. Saat malam hari stadion ini akan telihat cantik dengan cahaya lampu berwarna-warni. Penasaran seperti apa? tunggu saja acara puncak PON XX Papua 2021 di bulan Oktober nanti.

Lukas Enembe Stadium (Sumber foto: instagram.com/jokowi)

Kawasan Komplek Olahraga Kampung Harapan ini juga terdapat beberapa venue seperti: ISTORA (Istana Olahraga), Arena Akuatik, Lapangan Latihan Atletik, Arena Menembak, dan lainnya. Semua venue ini siap digunakan untuk PON XX Papua. Kalau sudah selengkap ini bukan hanya untuk ajang olahraga nasional saja bisa diselenggarakan, event internasional pun nantinya siap diadakan di Papua. Setuju?

Nah, menariknya lagi Stadion Lukas Enembe ini dibangun di lokasi yang sangat strategis, tepatnya di jalan poros utama yang menghubungkan antara Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura, dekat dengan fasilitas umum seperti Bandar Udara Internasional Dortheys Hiyo Eluay (sebelumnya dikenal sebagai Bandar Udara Sentani) terletak sekitar 10.5 km via google maps, atau 16 menit perjalanan kendaraan roda dua/empat, dan Rumah Sakit Yowari yang berjarak 17.2 km, atau 29 menit perjalanan.

Satu hal lagi yang kamu harus tahu, kalau area Komplek Olahraga Kampung Harapan ini memiliki pemandangan yang paling indah, karena di bagian utara tampak epiknya gugusan Pegunungan Cyclops, sedangkan dibagian selatan kita dapat melihat indahnya Danau Sentani.

Walaupun nantinya acara PON XX sudah selesai, semoga fasilitas atau aset ini dapat dijaga, dirawat, dan dikelola dengan baik. Siapa tahu setelah pandemi COVID-19 berakhir, Stadion Lukas Enembe bisa dipakai untuk menggelar konser musik atau seni (karena banyak yang ingin datang ke Papua, termasuk saya pribadi), hal ini tentunya dapat mendorong pertumbuhan berbagai sektor ekonomi, dan prestasi lain (selain olahraga) di Bumi Cendrawasih.

Kangpho dan Drawa, Maskot PON XX Papua 2021

Pesta olahraga tidak akan meriah tanpa kehadiran maskot sebagai model simbol atau public figure yang menjadi ciri khas acara agar lebih bersemangat. Kalau saat Asian Games 2018 lalu ada Bhin Bhin, Atung, Kaka, dan Momo sebagai maskot acaranya, nah PON XX Papua juga ada Kangpho dan Drawa yang imut dan menggemaskan, mereka adalah dua hewan khas Papua, yakni Kanguru Pohon yang diberi nama Kangpho, dan Burung Cendrawasih yang diberi nama Drawa.

Mentari Harapan Baru dari Timur
Maskot PON XX Papua 2021

Kangpho (Kanguru Pohon Mantel Emas) menggunakan rumbai pada bagian kepala dan pinggang sebagai representasi busana kebesaran dari Papua, yang dilengkapi dengan ukiran khas Papua pada ikat pinggang. Kangpho juga menggunakan mahkota dengan bentuk seperti gunung tertinggi di Indonesia yang memiliki puncak salju sebagai ikon Gunung Jayawijaya (Puncak Carstensz).

Drawa (Burung Cendrawasih) juga memiliki mahkota dan rumbai. Pada bagian dada terdapat sebuah tali merah putih dengan medali dengan 3 lingkaran, warna jingga pada bagian dalam tubuhnya sebagai lambang kehangatan, persahabatan, dan cinta kasih. Warna kuning mewakili warna asli cendrawasih yang melambangkan semangat dan kegembiraan. Jumlah sayap, ekor, dan jari pada kedua kaki Drawa mencirikan jadwal pembukaan PON 2020, yang seharusnya pada 20 Oktober 2020, pukul 20.00 WIT.

Kedua hewan ini merupakan hewan endemik asli dari Papua, dan dikategorikan sebagai satwa yang dilindungi.

Kanguru Pohon (Sumber foto: papua.us), Burung Cendrawasih (Sumber foto: instagram.com/cerita_papua)

Tunggu, Kanguru ada di Papua? Nah, kalau selama ini kita tahunya kanguru adalah hewan dari Australia, ternyata ada juga di Papua loh. Tapi jenis kanguru yang ada di Papua ini adalah Kanguru Pohon. Spesies kanguru pohon yang dipilih sebagai maskot adalah Kanguru Pohon Mantel Emas atau nama ilmiahnya Dendrolagus Pulcherrimus. Jenis kanguru pemakan buah dan biji-bijian ini ditemukan di wilayah Pegunungan Foja, Papua.

Kanguru Pohon Mantel Emas adalah hewan marsupial atau mamalia yang selalu menghabiskan waktunya di pohon. Memiliki kantung di perutnya, dengan tubuh berwarna cokelat muda, rambut halus di seluruh tubuh, dan ekor panjang dengan motif lingkaran seperti cincin dengan warna lebih cerah. Pada bagian leher, pipi, dan kakinya berwarna kuning keemasan sehingga dinamai mantel emas.

Apakah dengan adanya satwa tersebut dapat membuktikan bahwa Australia dan Papua pernah satu daratan? Yap, dari kutipan yang ditulis oleh Hari Suroto (arkeolog, tinggal di Jayapura) pada portalsains.org bahwa “Selama masa Pleistosen, kira-kira 17.000 tahun yang lalu, kondisi permukaan laut sangat rendah. Pada waktu itu Australia dan Papua tergabung sebagai sebuah daratan yang dikenal sebagai Daratan Sahul (Sahulland)“.

Selanjutnya, burung yang yang dijuluki bird of paradise terkenal dengan keindahan bulunya, yap Burung Cendrawasih atau nama latinnya Paradisaea Raggiana adalah sejenis burung pengicau berukuran sedang dengan panjang 34 cm. Burung ini memiliki bulu-bulu hiasan cantik beraneka warna, seperti merah, jingga, dan warna campuran antara merah-jingga pada bagian sisi perutnya. Sementara bulu bagian dada berwarna coklat tua. Yang paling unik ada pada bagian ekornya, yaitu terdapat dua buah tali panjang berwarna hitam.

Selain mengandung banyak arti dan filosofi didalamnya, semoga terpilihnya kedua hewan ini sebagai maskot pada ajang pesta olahraga nasional terkemuka di Indonesia seperti PON XX Papua membuat keberadaannya selalu diingat untuk dilindungi, saling mengingatkan dengan sesama untuk tidak memburu atau memelihara, menjaga kelestarian habitatnya, pokoknya jangan sampai punah.

Papua, mentari harapan baru dari timur dengan semangat yang tidak pernah luntur.

Persiapan telah dilakukan dengan penuh totalitas oleh pemerintah, dan masyarakat Papua untuk menyukseskan perhelatan olahraga terbesar di Indoneisa PON XX Papua 2021 ini. Mulai dari pembangunan sarana/fasilitas olahraga, dan infrastruktur keamanan, kesehatan, akomodasi, konsumsi, transportasi, media dan sistem informasi. Maka dari itu, PAPUA Siap 100% untuk PON XX Papua 2021.

Dengan semangat sportivitas dan persaudaraan, bersama kita sambut Mentari Harapan Baru dari Timur melalui PON XX Papua 2021. Oh ya, semua acara mulai dari opening ceremony, pertandingan, hingga closing akan tayang live di beberapa stasiun TV Indonesia. Pokoknya jangan sampai tidak nonton ya. Yuk, dukung dari rumah, support jagoan terbaik kamu, ajak keluarga, saudara, teman, dan kerabat semua untuk memeriahkan multi event paling bergengsi di Indonesia ini!

Tempat boleh berjarak, tapi rasa bangga dan semangat pendukung pasti akan tersampaikan, mari sama-sama berdoa semoga semua orang yang terlibat baik itu peserta (atlet, pelatih, dan official), hingga panitia/kru yang bertugas tetap aman dan dapat melaksanakan acara akbar ini dengan baik sesuai rencana, sehingga PON XX Papua 2021 dapat diselenggarakan dengan meriah.

Agar semakin seru, mari kita hitung waktu mundur acara malam opening ceremony atau pembukaan event olahraga PON XX Papua 2021 yang akan digelar secara langsung dari Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura pada 02 Oktober 2021, Pukul 20.20 WIT (Waktu Indonesia Timur) melalui Countdown Timer dibawah ini:

NB: countdown timer ini berdasarkan waktu WIB ya, jadi 2 jam lebih awal yakni pukul 18.00 di Indonesia bagian barat.

Oh ya, sambil menunggu acara puncak dimulai, panitia PON XX Papua 2021 mengadakan tujuh program seru untuk meningkatkan sensasi dan semangat walaupun saat pandemi, program tersebut bernama PONDEMI (diambil dari kata PON dan Pandemi). Untuk itu, PONDEMI yang memiliki tagline Bergerak Bersama, mengajak seluruh masyarakat Indonesia khususnya generasi muda untuk membangkitkan semangat, pulih bersama dari pandemi COVID-19, dan tetap antusias memeriahkan PON XX Papua 2021 dari rumah.

Ada pun tujuh program dari PONDEMI ini, adalah sebagai berikut:

  1. Kompetisi Blogger, kompetisi menulis artikel blog “Mentari & Harapan Baru dari Timur”.
  2. Virtual Run, kompetisi berlari virtual.
  3. Virtual Ride, kompetisi bersepeda virtual.
  4. Kelas Inspirasi, webinar seru soal industri kreatif yang bekerjasama dengan KEMENKOMINFO.
  5. Kolaborasi Anak Negeri, kolaborasi menarik dari produk brand Papua dengan brand Nasional.
  6. PONDEMI Stand Up Comedy, kompetisi stand up seru tentang PON ke-20.
  7. Torang Show, talkshow virtual dengan perwakilan atlet dari 34 Provinsi yang akan bertanding di PON XX Papua 2021.

Selain programnya yang seru untuk diikuti, kamu juga berkesempatan untuk mendapatkan experience baru, medali official, merchandise spesial PON XX Papua, dan hadiah uang tunai hingga jutaan rupiah! Untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang PONDEMI kamu dapat kunjungi website PONDEMI.

Semangat dan harapan harus tetap menyala, meskipun di tengah situasi pandemi saat ini. Pandemi COVID-19 yang merundung negeri ini memang sebuah tragedi, tapi juga mengajarkan kita tentang pentingnya bersyukur, dan memaknai hidup dengan lebih baik. Jangan sampai semangat kita luntur, selama matahari masih terbit dari timur!

Maskot in Action

Kangpho dan Drawa aja siap dan semangat menyambut PON XX Papua 2021 ini, masa kamu nggak? Yuk, bersama saling jaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan 5M secara ketat, konsumsi makanan sehat, tetap olahraga, dan jangan lupa vaksin ya! Mari bangun perubahan baik agar kita dapat akhiri pandemi COVID-19 sesegera mungkin. Kalau pandemi usai, pastinya kita bisa hadir bahkan bertemu langsung untuk meriahkan berbagai event di Indonesia bukan? Bersama kitorang Indonesia taklukkan rintangan, meraih prestasi. Torang Bisa!

Update terus informasi terbaru tentang PON XX Papua 2021 yang tinggal beberapa bulan lagi melalui akun Media Sosial PON XX Papua 2021 di instagram @ponxx2020papua, twitter PON XX 2021 Papua, facebook PON XX 2021 PAPUA, youtube PON XX 2021 Papua, tiktok ponxxpapua2021, dan situs resmi ponxx2020papua.com untuk mengetahui informasi seputar pertandingan seperti: berita, skor, lokasi, jadwal, technical hand book, dan lain sebagainya.

Semangat baru telah bangkit, tidak hanya dari Papua melainkan dari kota lainnya yang ada di seluruh Indonesia. Yuk kita terutama sebagai generasi muda sama-sama mendukung, meriahkan, dan juga menyukseskan PON XX Papua 2021. Dengan semangat berkompetisi, dan jadilah juara di setiap pertandingan!

Kalo ko punya cerita tentang Papua, ko bisa bagikan lewat tulisan, foto, video atau karya-karya lainnya kah, supaya banyak orang yang tahu tentang indahnya tanah surga bernama PAPUA. Ko ikut?

Disclaimer: Tulisan ini dibuat sebagai partisipasi dalam PONDEMI Kompetisi Blogger “Mentari & Harapan Baru dari Timur” yang diselenggarakan oleh PON (Pekan Olahraga Nasional) XX Papua 2021 #PondemiKompetisiBlog #PONDEMI #MentariHarapanBaruDariTimur Torang Bisa!

Referensi:

  • Profil Provinsi Papua: https://kompaspedia.kompas.id/baca/profil/daerah/provinsi-papua
  • Pekan Olahraga Nasional 2021: https://id.wikipedia.org/wiki/Pekan_Olahraga_Nasional_2021
  • Stadion Lukas Enembe: https://id.wikipedia.org/wiki/Stadion_Lukas_Enembe
  • PONDEMI: https://pondemi.ponxx2020papua.com/
  • Cover: Sentani Jayapura by Reza Ayomi https://www.flickr.com/photos/doremi23/
  • Website Resmi PON XX: https://www.ponxx2020papua.com/
  • Infografis: Siti Mustiani, Video: 100 Hari Menuju PON XX Papua 2021
Share this post:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *