Ngebatik di Pameran Ekonomi Kreatif
Beberapa minggu yang lalu Kota Pontianak mengadakan event yaitu Pekan Ekonomi Kreatif yang berlokasi di Pontianak Convention Center (PCC), kegiatan ini dimulai dari tanggal 21 hingga 25 September 2016 yang dibuka langsung oleh Bapak Wali Kota Pontianak Sutarmidji.
Acara yang cukup meriah ini menarik kami para komunitas blogger pontianak untuk mengunjungi diakhir pekan yaitu Minggu, 25 September 2016, kebetulan kami juga diundang oleh Tribune Pontianak dalam rangka hari literasi day (jadi yang diundang adalah para penulis, baik itu penulis buku, penulis blog pokoknya penulislah).
Sembari menunggu waktunya makan siang, saya dan teman-teman blogger yaitu Rebeka, Dyah, Teguh, Tyo dan Veniy berkeliling di area pameran Pekan Ekonomi Kreatif ini. Beberapa menit berjalan kami menemukan sebuah stand yang memperlihatkan beraneka ragam batik tulis yang luar biasa cantiknya disana juga terdapat media dan pengajar jika kita ingin belajar ngebatik.
Batik merupakan satu diantara kegiatan Ekonomi Kreatif loh. Nah, ditantanglah kita bertiga (Saya, Rebeka dan Dyah) untuk membatik. Kalau biasanya blogger cuma bisa ngedit-edit foto di Laptop atau Komputer kali ini kita ditantang ngebatik dengan cara manual.
Siapa sih yang nantang? Sombong banget dia… Haha, yang nantangin kita adalah Teguh Haryadi dan dia yang membiayai semua fasilitas belajar ngebatik kita kali ini. Kita ditantang untuk membatik disalah satu stand dari Batik Khatulistiwa khususnya para Blogger Cewek nih.
Kita bertiga terimalah tantangan yang diberikan Teguh kali ini, sebelum mulai kita buat pola dulu. Berhubung kita cuma ngebatik doang dan belum bisa buat pola, jadi polanya dibuatin dulu sama abang-abang yang ada di stand nya.
Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk membuat pola ini, selagi menunggu pola jadi semua kita dikenalin satu persatu alat-alat yang akan kita gunakan untuk membatik seperti canting (yaitu alat utama untuk membatik yang digunakan untuk menepatkan malam di atas pola), malam (bukan malam hari, tapi malam yaitu zat pewarnaan malam berperan sebagai penutup bagian kain agar tidak terwarnai dalam pencelupan, orang orang bisanya menyebutnya lilin).
Malam atau lilin harus selalu dipanaskan agar mencair, nah cairan ini lah yang diguanakan untuk menutup pola di kain baik yang akan dibuat.
Proses ini cukup sulit karena harus didepan kompos yang cukup panas, pada saat proses pembatikan ini juga tidak boleh salah atau tumpah akan akan merusak hasil baik bahkan bisa merusak kalin. Tapi tenang kita diajarin kok cara megang canting dan pakai malam(lilin)nya.
Taraaa…. ini dia hasil batik karya kami dengan waktu satu jam, walaupun hasilnya apa adanya ya, tapi ini adalah hasil karya batik kami pertama kali. Tenyata membatik tidak semudah yang dibayangkan ya, butuh ketenangan, kesabaran, kehati-hatian dan kreativitas yang tinggi.
Jadi wajar saja kalau batik ini harnyanya lumayan mahal apalagi batik tulis tangan. Yuk hargai kerja keras para pembatik dengan memakai batik tulis atau batik cap. Mari kita semua pakai, kenal dan lestarikan batik Indonesia!.
Sekian tulisan saya kali ini, semoga menambah informasi. Ngomong-ngomong batik kami di atas kalau dijual harganya berapa ya? Silahkan isi jawaban Anda di kolom komentar… 😀
Selamat Hari Barik Nasional 2016 😀
Wah! Asik tuh! Keren juga hasil batiknya.
Pasti seru nih teh, saya dulu pernah praktek waktu masih SMA, lumayan sulit juga..
Asik banget nih acaranya.. Kan susah dapet kesempatan bisa ngebatik sambil lebih mengenal batik, supaya batik sebagai warisan budaya bangsa tetap lestari.. 😀
HAllo.. salam kenal
Hallo juga 😀
Terima kasih sudah mampir
emang gk sulit banget saya sering praktek belum prnah adaa yang bebner batiknya eh akhirnya saya milih berenti aja deh…
salam sesama bloger… 😀
motifnya bisa motif sendiir apa mesti ngikutin cetakan?
motifnya bisa kok bikin pola sendiri, ada juga yang sudah dibuatkan 😀