Mi Goreng Aceh dari Indofood Sukses Makmur
“Indomie Indomie seleraku.. Indomie dari dan bagi Indonesia”
Halo readers! Hayo ngaku siapa yang tanpa sadar menyanyikan kalimat keramat diatas. Kenapa saya sebut keramat? Itu karena kalimat ini sering kita temukan di iklan-iklan dalam televisi.
Tentu saja, liriknya saja sudah membuat kita mengenal apa sebenarnya yang ingin disampaikan. Tentunya hal ini berhubungan dengan, makanan kecintaan banyak orang di Nusantara : Ya, INDOMIE !!.
Wah, kalau sudah mendengar kata Indomie maka dibayangan pastilah Mie dengan rasa yang nikmat dan menggiurkan ya. Tapi kali ini saya tidak akan membahas bagaiman cara memasak Indomie, namun saya akan menceritakan bagaimana saya dan siswa-siswa saya berkunjung ke pabrik Indofood. Tapi sebelumnya mari kita lihat dulu bagaimana sejarah Indofood sendiri.
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 14 Agustus 1990 oleh Sudono Salim dengan nama PT. Panganjaya Intikusuma yang pada tanggal 5 Februari 1994 menjadi Indofood Sukses Makmur. Perusahaan ini mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa.
Nah, kali ini kami mengunjungi salah satu cabang Indofood yang berada di Pontianak, Kalimantan barat. Tepatnya yang berada di Jl.Raya Wajok Hulu Km 10,7 Kec. Siantan Kab. Mempawah. Pukul 07.30 berangkat dari SMA Tunas Bangsa bersama dua guru pembimbing (saya dan Sari). Perjalanan sekitar 1 jam ditempuh menggunakan bus sekolah. Sampai disana kami disambut oleh satpam dan segera diberikan arahan.
Setelah itu diarahkan semua siswa langsung diajak ke dalam pabrik. Melihat langsung bagaimana proses pembuatan Indomie. Wah sangat luar biasa 🙂 ini pertama kalinya saya masuk ke dalam pabrik.
Proses pembuatan mie dengan alat-alat canggih. Sungguh pengalaman yang tak terlupakan. Namun sayangnya tidak ada foto yang dapat diambil karena tidak diperkenankan menggunakan kamera selama disana.
Selanjutnya kami diajak ke ruangan pertemuan di sana Pak Fauzan menyampaikan fakta-fakta menarik yang mungkin masih kurang diketahui oleh banyak orang.
Hal lain yang menarik adalah kita juga disuguhkan dengan Indomie yang disediakan (mie ini rasa baru ya Mie Goreng Aceh, saya review juga di artikel ini). Aduh! Rahasanya ingin berada lebih lama disana. Hehehe
Oh ya, FYI! Beberapa hal yang kamu harus ketahui mengenai Indomie
- Indomie tidak dibuat dari lilin.
- Indomie tidak menggunakan bahan pengawet berbahaya
- Air rebusan mie pertama yang mengandung kandungan takaroten yang tinggi. Jadi salah kalau dikatakan kita harus memasak Indomie dengan metode dua air terpisah
Setelah dari dalam ruang pertemuan, beberapa anak termasuk saya juga mengunjungi stand yang berada disekitaran pabrik. Harga yang murah dan kualitas terbaik dapat didapatkan disana.
Salah satu yang membuat saya tertarik adalah Mie Goreng Aceh dari Indomie, banyak yang bilang kalau varian mie nusantara dari Indomie yang satu ini enak banget. Bungkusannya warna hijau, awalnya kirain Soto baru, eh tahunya mi goreng varian baru.
Kali ini mengangkat kuliner Indonesia dari Aceh. Harganya kalau tidak salah 2.500,- nah kalo disini harganya cuma 2.000,- saja perbungkus tapi harus beli 5 bungkus, hehe.
Setelah saya coba makan Mie Goreng Aceh ini, yang mengejutkan itu bentuk mie-nya justru. Agak beda dengan Indomie goreng yang cenderung lebih gepeng.
Untuk Indomie Mi Goreng Aceh ini bentuk mie-nya tampak lebih besar dan gak tahu kenapa saya lebih suka yang begini. Mungkin imagenya bakal jadi lebih lembut.
Untuk rasa, ini pedas tapi ada berasa rempahnya. Kalau saya disuruh memilih Indomie Goreng Pedas dengan yang ini, saya lebih memilih Indomie Mi Goreng Aceh. Pedasnya lebih enak. Dan karena ada sedikit aroma rempahnya, jadi lebih berkesan.
Kalau dibandingkan dengan Indomie Goreng Sambal Matah atau Sambal Rica-rica? Menurut saya Indomie Mi Goreng Aceh ini level pedasnya setingkat di bawah mereka berdua.
Kapan-kapan kayaknya perlu dicoba Mi Instan ini dengan Mi Aceh yang asli, lalu dibandingkan. Tapi pasti lebih berasa bumbu dari Mi Goreng Aceh yang asli kayaknya. Kapan ya ada rasa Semur Jengkol?