Rumah Adat Dayak Bidayuh Jagoi Babang
Perjalananku kali ini mampir disebuah perbatasan dengan negara Malaysia yang berada di Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat. Entah apa yang membawa kami ke sini. Datang jauh hingga bagian tepi utara Indonesia justru membuat saya banyak belajar.
Di Jagoi Babang, terdapat sebuah suku dayak yang juga ada di Negeri Sarawak yaitu Suku Dayak Bidayuh. Jadi jangan heran jika ke Serawak juga menemukan rumah adat yang sama. Sarawak sendiri untuk suku dayak menjadi mayoritas dengan jumlah suku dayak lainnya yang juga ramai tinggal di bagian utara pulau Borneo.
Rumah yang dibangun secara tradisional ini sudah sejak lama dijadikan tempat perayaan hari-hari besar suku dayak, misalnya gawai atau festival panen lainnya, sehingga kawasan rumah adat ini tidak ditinggali, tapi jangan heran jika ada festival akan ramai sekali.
Bicara soal Suku Bidayuh, Suku Dayak Bidayuh merupakan sub-suku dari suku Dayak rumpun Klemantan yang merupakan sub-bagian dari kelompok Ribunic/Jangkang yang terdiri atas suku Dayak Ribun, suku Dayak Pandu, suku Dayak Pompakng, suku Dayak Lintang, suku Dayak Pangkodatn, suku Dayak Jangkang, Suku Dayak Simpakng, suku Dayak Bisomu, Suku Dayak Simpakng.
Suku Dayak Bidayuh adalah salah satu dari tujuh suku besar Dayak di Kalimantan (Murut, Banuaka, Ngaju, Iban, Kayan, Ma’anyan, Bidayuh),yang sebagian besar populasinya mencakup wilayah kabupaten Sanggau, Bengkayang, dan sebagiannya menyebar di wilayah Sekadau, Ketapang dan Sambas.
Suku dayak bidayuh mayoritas berdomisili di Kabupaten Sanggau di antaranya yaitu di Kecamatan Kapuas, Parindu, Jangkang, Bonti, Kembayan, Beduai, Sekayam, Entikong dan Kabupaten Bengkayang.
Lain hal nya di Sarawak, suku bidayuh tertumpu di desa-desa di Samarahan dan Kuching. Ada beberapa ahli yang sempat meneliti asal-mula bidayuh ini. Tapi, tak satupun yang otentik dan menyangkut seluruh sendi kehidiupan masyarakat bidayuh. Menurut Prof. Richard McGinn suku dayak Bidayuh memiliki hubungan kekerabatan yang dekat dengan suku jebon layak Bukar-Sadong.
Rumah Bidayuh di Kabupaten Bengkayang ini tertelak diketinggian bukit, untuk sampai di lokasi kita harus menjanjak. Saat cuaca sedang panas mobil dapat sampai di area halaman rumah bidayuh, namun ketika hujan cukup sulit jika menggunakan mobil.
Jadi, kapan main ke perbatasan Kalimantan?