RWMF 2019 Day 1: Explore Kawasan Sarawak Cultural Village
Untuk pertama kalinya berkesempatan menghadiri acara berkelas Internasional seperti Rainforest World Music Festival yang sudah diadakan selama 21 tahun sebagai media merupakan hal yang tidak dapat dilupakan dalam seumur hidup saya. Kali ini saya bersama beberapa teman blogger dari Indonesia yaitu Dodon Jerry, Teguh, Pipit dan Linda.
Jadi, buat yang belum tahu Rainforest World Music Festival merupakan ageda tahunan yang mengundang berbagai jenis pagelaran budaya, musik dan kesenian dari seluruh dunia. Event ini selalu dilaksanakan di Kampung Budaya Sarawak atau Sarawak Cultural Village, pada tahun ini dilaksanakan pada tanggal 12-14 Juli 2019.
Keberangkatan kami satu hari sebelum acara dimulai yaitu tanggal 11 Juli 2019 menggunakan pesawat dari Pontianak pukul 11.20, setelah 30 menit di udara kami tiba di Kuching pukul 1.10 (walaupun tidak begitu jauh, Kuching satu jam lebih cepat dari Pontianak, Indonesia bagian barat).
Bersyukur sekali pada event ini kami mendapat penginapan di Damai Beach Resort, membutuhkan waktu sekitar 40 menit dari Bandara International Kuching ke Damai Beach Resort. Saat sampai di hotel kami disambut dengan sangat ramah, kemudian kami diarahkan ke ruang Media untuk mengambil kit perlengkapan untuk tim media, makan siang, kemudian check in hotel.
Khusus untuk media juga diberi kesempatan untuk wawancara bersama artis yang akan tampil selama tiga hari di Rainforest World Music Festival ini di ruang media conference. Setelahnya, kami menggunakan Shuttle untuk menuju SCV atau Sarawak Cultural Village.
Karena saya pertama kalinya ikut acara ini jadi masih kaku dan belum banyak tau harus ngapain, jadi di hari pertama ini saya ikut-ikutan mereka yang sudah pernah pergi saja, misalnya lihat-lihat pameran crafting, mengunjungi beberapa stage, theater, dan beberapa tempat sekitar Kampung Budaya Sarawak.
Setiap pengunjung yang hadir akan diberikan gelang sebagai tanda tiket masuk, ada beberapa warga gelang sesuai dengan jumlah hari. Misalnya warna biru untuk tiga hari, sedangkan warna hijau dan orange masing-masing adalah satu hari.
Berkeliling Kampung Budaya Sarawak
Kampung Budaya Sarawak merupakan wilayah khusus yang didalamnya terdapat berbagai budaya dari Sarawak Malaysia, kemudian didalamnya terdapat beberapa bagunan yang mewakili masing-masing budaya terserbut misalnya : Rumah Melayu, Rumah Cina, Rumah Iban, Rumah Bidayuh yang masing-masingnya lengkap dengan peralatan tradisional, peralatan masak, baju daerah hingga alat musik.
Saya yakin orang-orang yang ikut andil dalam acara RWMF ini merupakan orang-orang yang kreatif dan mampu menyalurkan ide-ide kreatifnya untuk menarik perhatian para pengunjung. Misalnya saja tempat sampah yang dilukis menjadi cantik, kain-kain bergambar, anyaman dan masih banyak lagi yang dapat ditemukan di RWMF 2019.
Oh iya, disini kamu tidak hanya melihat-lihat hasil karya mereka juga, kamu pun juga berkesempatan untuk belajar membuatnya. Karena ada beberapa stand yang membuka kelas melukis, membuat tatto dan hasil karyanya bisa dibawa pulang.
Wilayah Kampung Budaya Sarawak ini cukup luas, ditengahnya terdapat sebuah danau dengan air yang tenang dan jernih berwarna hijau, di beberapa sisinya kita juga dapat melihat Gunung Santubong dengan sedikit awan yang menyelimutinya beserta hutan yang rimbun sekitar danau.
Menyaksikan Performance Musik Dunia di Panggung RWMF 2019
Tahun ini dikabarkan performace paling ramai karena terdapat 29 tim dari berbagai negara dunia, yang akan tampil selama tiga hari di RWMF yang terbagi dibeberapa tempat seperti Theatre Stage, Tree Stage, Jungle Stage, Big Tent, Indigenous Stage dan beberapa lokasi mini sessions.
Karena beberapa performances tampil disaat bersamaan dan diberbeda tempat, jadi tidak semua perform dapat kita saksikan, kita dapat memilih performance mana yang ingin ditonton, agar tidak bingung pengunjung diberi sebuah buku panduan berserta jadwal tampil para artisnya.
Pukul 14.00 hingga 17.15 kami memilih nonton di Theatre Stage dan disana kami menyaksikan performance dari Ha Noi Duo dari Vietnam, Mehdi Nassouli dari Marocco dan Talisk dari Scotland.
Kemudian pukul 19.30 kami sudah di Jungle Stage, merpakan stage paling besar di RWMF2019 ini. Sebelum performance di panggung utama ini dimulai, diawali dengan Iban Miring Ceremony selama tiga menit, seperti pembukaan izin untuk melakukan kegiatan di area hutan Sarawak ini merupakan kepercayaan suku Dayak Iban.
Performance pertama di Jungle Stage diawali dengan penampilan Spirit of The Hornbill dari Palangkaraya Indonesia, sebagai warganegaranya saya pribadi turut bangga karena ini merupakan pertama kalinya perwakilan Indonesia yang tampil di Rainforest World Music Festival dan masih satu pulau dengan Sarawak.
Jungle Stage dan Tree Stage terletak bersebelahan, sehingga perform akan terus berlanjut tanpa menunggu prepare dari perform selanjutnya dipanggung yang sama. Berbagai jenis musik dunia hadir di RWMF 2019 ini, tidak perduli dari berbagai kalangan manapun semua menyatu di Rainforest World Music Festival 2019.
Eittsss, masih banyak lagi cerita yang ingin saya bagikan di RWMF 2019, tunggu tulisan saya selanjutnnya 🙂
Semoga tahun selanjutnya bisa ikut kesana juga…
Ayuuukk tahun depan #RWMF2020 harus ikut!!