Snorkeling dan Freediving di Pulau Lemukutan

Yippy yeay, nulis artikel di kategori random lagi ah karena sudah lama sekali ingin menulis salah satu hobi baru yang bikin lupa daratan ini, hehe. Hobi baruku ini mungkin bisa dikatakan terkesan extreme karena dilakukan di laut lepas. Yap FREE DIVE olahraga yang sudah cukup populer sejak lama sih, tapi masih belum cukup banyak yang melakukannya. Kecuali bagi orang yang tinggal di pesisir pantai atau pulau.

Melalui artikel ini saya akan membagikan sedikit pengalaman yang saya ingat selama main di air laut lepas ini, mulai dari latihan di kolam, snorkeling, free dive, dan scuba dive. Kebetulan beberapa bulan ini sering pergi ke Pulau Lemukutan, mumpung masih ingat dan ada dokumentasinya jadinya saya bagikan sedikit pengalaman saya selama snorkeling dan free dive di Pulau Lemukutan ya.

Di Pulau Lemukutan saya cukup sering melakukan latihan beberapa minggu ini, yang awalnya bisa dibilang ya ikut-ikutan gitu, karena penasaran. Tapi sebenarnya kalau dibilang pertama kali ke Pulau Lemukutan tahun 2016 (yaampun sudah lama sekali sepertinya), disini juga saya benar-benar pertama kalinya memberanikan diri untuk mencoba snorkeling.

Snorkeling 2016 Pulau Lemukutan, Bagian Teluk Surau. Dokumentasi GoPro Hero 4.

Padahal sebelumnya belum pernah latihan sekali pun, tidak tahu baju yang cocok dipakai untuk snorkeling, tapi not bad lah setidaknya liburan 3 hari 2 malam bersama teman kantor kala itu gak sia-sia karena membawa pengalaman pertama kali saya nyemplung ke air asin di Pulau Lemukutan bagian Teluk Surau, untung sempat mengambil beberapa dokumentasi meski sempat hujan badai dan beberapa drama perjalanan, hehe.

2017 dan 2018 gak pernah lagi pergi ke pulau, lalu kembali lagi tahun 2019 dan saya ada di Pulau Lemukutan bagian Teluk Cina. Hei disini airnya lebih dangkal dan jernih, cocok untuk yang baru belajar main di air laut, karena bagian dasar airnya terdapat beberapa spot berpasir jadi aman kalau takut menginjak karang.

Snorkeling 2019 Pulau Lemukutan Bagian Teluk Cina. Dokumentasi GoPro Hero 7
Snorkeling di atas pasir
2021 Latihan Freediving di Teluk Cina Pulau Lemukutan

Melihat karang dan ikan-ikan dari setengah permukaan air laut memang menyenangkan, tapi apakah hanya sebatas ini saja? Tentunya saya penasaran dan ingin melihat hal lainnya di laut lebih banyak lagi, tapi rasa penasaran saya saat awal kembali turun ke laut setelah sejak lama membuat pikiran saya mulai berandai-andai, mulai dari rasa takut karena bertemu makluk-makluk yang ada di dalam air, tidak ada pijakan kalau tenggelam, belum lagi sulit sekali mengatasi masalah ‘panik dan overthinking’ ketika di laut lepas.

Yah, mungkin itulah satu diantara beberapa proses awal dalam pengalaman menyelami air laut yang saya jalani. Semakin sering latihan semakin jauh jarak saya berenang dari bibir pantai ke laut lepas, yang awalnya 50-80 meter dari pantai hingga titik terjauh 200 meter. Ini masih snorkeling loh yaa bukan freediving.

Lalu apa sih bedanya Snorkeling dan Freediving?

Oke, untuk snorkeling ini ibaratkan level berenang di air laut paling rendah setelah berenang biasa, kegiatan snorkeling juga bisa disebut sebagai selam dangkal yang dilakukan pada kedalaman air rata-rata 2 sampai 5 meter (selama dasar air masih kelihatan).

Kita dapat melihat berbagai biota laut seperti ikan kecil dan terumbu karang sambil mengambang di permukaan dengan alat bantu pernapasan berupa snorkel dan masker. Jadi tenang saja, kegiatan snorkeling tetap bisa bernapas dengan lancar menggunakan snorkel, tapi napasnya dari mulut ya bukan pake hidung. 

Sebenarnya ada lagi alat bantu tambahan lainnya seperti baju pelampung dan fins (kaki katak), tapi menurut saya kedua barang ini tidak perlu. Untuk baju pelampung boleh direkomendasikan untuk yang benar-benar belum pernah main ke laut, tidak bisa berenang, anak kecil, orang yang memiliki buoyancy negatif (mudah tenggelam), dan yang masih panik ketika turun ke laut.

Lalu untuk fins meskipun ada yang menggunakannya menurut saya ini tidak direkomendasikan. Kegiatan snorkeling itu dilakukan di perarian laut dangkal, jadi besar kemungkinan kepakan fins di bawah air dapat menghempas karang dan mengakibatkan rusaknya terumbu karang. Sayang kan kalau rusak, proses tumbuh kembali membutuhkan waktu cukup lama loh.

Spot Snorkeling di Tanjung Jati Pulau Lemukutan
Snorkeling vs Freediving

Selanjutnya freediving atau selam bebas, hampir mirip dengan snorkeling tapi kegiatan ini dilakukan dengan skill menahan napas selama beberapa detik/menit di bawah air dengan kedalaman yang tidak terbatas (semampunya ya) dan hanya butuh masker dan fins khusus freediving. Sedangkan alat bantu lainnya adalah snorkel dan belt lengkap dengan timah pemberat, snorkel dibutuhkan ketika naik dan berada di permukaan sedangkan pemberat untuk para divers yang sulit untuk tenggelam ke dasar laut.

Menurut saya kegiatan freediving ini memang dirasa lebih menyenangkan, bukan hanya melihat karang dan ikan kecil dari permukaan saja, tapi jika beruntung kita pun dapat bertemu dengan penyu, lebih banyak ikan, berenang sampai ke dasar, hingga berpose selayaknya melayang-layang di luar angkasa.

Namun perlu diperhatikan semakin dalam kita menyelam tekanan air pun semakin kuat, harus lebih sering melakukan equalizing agar telinga tidak terasa sakit. Ada tiga cara yang dapat dilakukan, pertama menjepit hidung dengan tangan lalu tekan udara seolah keluar dari telinga, kedua menggerakkan rahang, dan ketiga menelan air liur. 

Snorkeling dan Freediving di Pulau Lemukutan

Gimana, sudah dapat gambaran perbedaan antara snorkeling dan freediving? Oh ya, untuk melakukan kegiatan olahraga air satu ini pastikan kamu tidak sendirian ya, ada baiknya melakukan briefing dan pemanasan terlebih dahulu, menggunakan pakaian yang nyaman, pakai sunblock reef-save, serta ditemani oleh orang yang lebih berpengalaman dan profesional atau yang sudah sertifikasi. Dan yang paling penting adalah lakukan diving dengan relax, diving is not more fun if you are calm and at peace plus your dive will last longer

Aktivitas yang dapat dilakukan di Pulau Lemukutan memang ada banyak, beberapa diantaranya yang paling favorit bagi saya adalah snorkeling dan freediving, dan untuk melakukan kegiatan ini juga dapat dilakukan di beberapa spot seperti teluk cina, tanjung jati, dan teluk menalau. Dan di setiap tempat mempunyai ciri khas dan keunikan masing-masing, dengan kedalaman yang berbeda, bahkan tingkat sedimentasi yang juga berbeda.

Intip video singkat freediving pertama kali saya di Pulau Lemukutan bagian Teluk Melano yang saya unggah di akun tiktok pribadi saya berikut ini:

Pulau Lemukutan Kabupaten Bengkayang ini memang pulau yang cocok untuk belajar snorkeling dan freediving, karena airnya cenderung lebih tenang alias jarang ada ombak besar disini, walaupun lokasinya tidak se populer Pulau Bali, tapi kalau kamu penasaran dengan perairan di pulau ini boleh lah sama-sama kita liburan bareng sambil menyelami di laut Kalimantan Barat, hehe.

Kalau kamu ada pengalaman snorkeling/freediving atau punya rekomendasi tempat snorkeling atau freediving favorit di daerahmu yuk tulis di kolom komentar. Siapa tau nanti kita bisa diving bareng atau bisa saya jadikan rekomendasi untuk diving disana juga.

Untuk kamu yang ingin belajar snorkeling atau freediving di Pulau Lemukutan silahkan hubungi buddy partner perjalanan saya di korakalbar atau via WhatsApp 085348133614.

Let’s Go Dive!

Happy Dive, semoga bermanfaat ^^

Share this post:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *