Rumah Budaya Melayu Kampung Bangka Wisata Kampung Caping Pontianak

Satu lagi Cagar Budaya di Kota Pontianak, rumah berarsitektur melayu yang sempat terbengkalai kemudian dibangun kembali oleh Pemerintah Kota Pontianak. Lokasinya ada di Kampung Bangka Wisata Kampung Caping Pontianak, tepat di tepi Sungai Kapuas.

Kedatangan saya kali ini sebenarnya sudah kesekian kalinya, tapi sebelum rumah budaya ini dibangun bagus seperti sekarang ini. Sekitar tahun 2018 saya masih ingat, bangunan rumah tua hampir roboh bahkan sudah sangat semak karena ditumbuhi tanaman liar hingga ke atap.

Kemudian beberapa bulan terakhir saya melihat konten di instagram yang bikin videonya tuh di sini, salah satunya video tari melayu dengan judul lagu “lemak manis” oleh Putra Tarigas bersama teman-teman penari lainnya.

Terlihat di video yang dikemas sangat apik karena mereka mengenakan baju khas melayu telok belangak (laki-laki) dan baju kurong (perempuan), ditambah vibes rumah tradisional dengan aksen kayu ulin atau kayu belian cukup megah.

Setelah ditelusuri ternyata rumah ini memang benar rumah tua yang hampir roboh tersebut, rumah ini ternyata sempat ditinggalkan oleh keluarga pemilik pertama yaitu Hajah Salmah, seorang guru ngaji di sekitar sini.

Kemudian keluarga menghibahkan rumah beserta tanah kepada pemkot kota pontianak untuk dibangun ulang. Karena menurut warga sekitar rumah ini punya nilai sejarah bahkan saksi bisu kebudayaan melayu yang ada di sekitar sungai kapuas pontianak ini.

Setelah direnovasi bangunan ini pun menjadi objek wisata budaya dan sejarah, bahkan beberapa ruang di dalam rumah sengaja dibuat cukup besar agar bisa digunakan untuk berbagai kegiatan budaya atau latihan menari.

Tangga Depan
Bagian Kolong Rumah Melayu

Dari luar bangunan rumah budaya ini memang tinggi, ada sebuah kolong besar di bawah bangunan bisa digunakan untuk parkir kendaraan dan tempat bermain anak-anak. Oiya masuk ke rumah budaya ini gratis yah, hanya ada parkir kendaraan saja yakni Rp.2.000,- untuk satu motor. Karena lokasi parkir di bawah kolong jadi mirip basement sehingga motor tidak kepanasan.

Karena kedatangan saya ini menjelang Hari Ulang Tahun Kota Pontianak ke-252, jadi ada kegiatan di dalam rumah budaya melayu, yaitu latihan menari. Meskipun hanya ada kipas angin, siang-siang di rumah melayu ini rasanya adem sekali, mukin karena sebagian besar dinding, lantai hingga atap terbuat dari kayu ulin ya.

Latihan menari
Jendela

Rumah Budaya Melayu Kampung Bangka Wisata Kampung Caping Pontianak ini bisa menjadi alternatif wisata budaya di Kota Pontianak, terbuka untuk umum, bahkan terbuka untuk anak sekolah jika mau mengadakan field trip.

Tapi, kalau ingin lebih spesial datanglah ketika ada perayaan seperti saprahan, 17an, hut kota pontianak, dan lain sebagainya sehingga pengunjung tak hanya dapat melihat rumah tapi juga tradisi yang masih ada di sini.

Oh iya, tak jauh dari rumah budaya ini ada juga warung makan khas melayu, namanya Kedai Tok Men, dengan menu spesialnya Ikan Asam Pedas. Pas saya ke sini sudah kesorean, jadi ikan asam pedasnya sudah habis, nanti kalau sudah saya cicipi akan saya update lagi di artikel ini.

Sekian, semoga bermanfaat 😊

Rumah Budaya Melayu, Wisata Kampung Caping Pontianak
Instagram @kampungcapingpontianak
Alamat: Jalan Imam Bonjol, Gg. Hj. Salmah No.100, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Pontianak, West Kalimantan

Share this post: