Rekomendasi 5 Ekowisata Mangrove di Kalimantan Barat
Nature is my happiest element, kalau ditanya kenapa suka jalan jalan ke alam? Karena di alam saya bisa nemuin the best version of myself. Alam juga menjadikan setiap perjalanan lebih bermakna karena mengajarkan untuk menghargai lingkungan sekitar dan mengenal diri sendiri lebih dalam.
Salah satu destinasi wisata alam yang menjadi favorit saya adalah wisata mangrove, selain cukup mudah dijangkau keberadaannya pun juga memberi banyak manfaat bagi makhluk hidup yang ada di sekitarnya.
Di Provinsi Kalimantan Barat sendiri juga punya beberapa ekowisata wisata hutan mangrove yang menurut saya cukup recommended dan worth it untuk dikunjungi. Dari beberapa hutan mangrove yang pernah saya kunjungi, berikut saya rangkum menjadi 5 Ekowisata Mangrove di Kalimantan Barat:
1. Mempawah Mangrove Park
Pertama adalah Mempawah Mangrove Park atau sering disebut MMP, wisata hutan mangrove yang menurut saya cukup berkembang saat awal dibukanya menjadikan area kawasan ini semakin luas.
Berkolasi di daerah pesisir pantai Kabupaten Mempawah, selain menjadi tempat liburan atau wisata alam juga dijadikan tempat edukasi tentang ekowisata mangrove, tak jarang beberapa sekolah kerap berkunjung untuk belajar bahkan melakukan penelitian di sini.
Bahkan beberapa corporate pun sering mengadakan kegiatan CSR penanaman mangrove dalam rangka hari-hari tertentu. Karena mereka menyediakan bibit mangrove yang bisa ditanam dalam jumlah banyak.
Sungguh menyenangkan sekali kan jika bisa menanam langsung, seperti yang pernah saya lakukan beberapa tahun lalu saat Mempawah Mangrove Festival 2018. Selain menanam saya juga senang datang untuk melihat-lihat perkembangan pohon yang ada di sini, apalagi kalau sore bisa sambil menikmati sunset, intip deh video reels di berikut ini π
2. Mangrove Sungai Kupah
Nah, ekowisata hutan mangrove yang ke dua adalah Mangrove Sungai Kupah atau Ekowisata Telok Bediri Tanjung Intan, dengan lokasi di muara sungai Kabupaten Kubu Raya, tepatnya di Desa Sungai Kupah, Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya.
Areanya memang tak seluas yang ada di Mempawah Mangrove Park tapi pohon-pohon mangrove di sini sudah cukup besar dan berumur cukup lama. Saat sampai kita akan disuguhi keindahan alam, beberapa gazebo yang menjorok ke laut, rumah makan dan tumbuhan-tumbuhan di sektiranya. Untuk masuk ke destinasi ini cukup merogoh kocek 3 ribu rupiah saja (sudah termasuk parkir kendaraan).
Kemudian jika menyusuri jalan setapak papan, di bagian kiri dan kanan akan disuguhkan dengan berbagai pohon dan semak-semak yang begitu rimbun. Di ujung pun dari jauh terlihat hamparan laut dan beberapa kapal nelayan yang melintas.
Walaupun siang hari, area mangrove ini sebenarnya tetap sejuk karena rimbunnya pepohonan dan angin laut yang menghembus ke daratan. Jika kelelahan, ataupun merasa dehidrasi di sana terdapat beberapa warung yang menjual makanan dan minuman. Juga disediakan toilet umum juga.
Oh iya, satu lagi yang menarik dari Mangrove Sungai Kupah adalah terdapat menara Mercusuar Tanjung Intan, dimana mercusuar ini masih aktif untuk membantu navigasi kapal laut yang melintas sekitar sungai kupah.
3. Hutan Mangrove Sukadana
Ekowisata mangrove yang ke tiga ini berada di Sukadana Kabupaten Kayong Utara. Selain sebagai tempat wisata keberadaan hutan mangrove ini sangat penting di daerah ini agar terhindar dari abrasi dan tempat tinggal flora fauna yang ada di dalamnya, yah sebagaimana fungsi dari tanaman mangrove itu sendiri.
Kawasan Hutan Mangrove di Sukadana ini memang dijadikan lokasi ekowisata yang sudah cukup terkenal apalagi saat diadakannya Festival Sail Karimata 2016 silam, siapapun dapat berkunjung ke lokasi ini dan gratis tentunya.
Jalan setapak terbuat dari kayu belian nan panjang, naik turun, dan berkelok menjadi ciri khas hutan mangrove, agar pengunjung dapat explore ke setiap bagian hutan. Namun sayangnya beberapa pagar sudah ada yang rusak jadi perlu berhati-hati.
4. Mangrove Desa Temajuk
Selanjutnya mangrove yang bukan berada di lokasi wisata melainkan jalan umum, yaitu Mangrove yang ada di Desa Temajuk, Kabupaten Sambas. Jalan setapak yang terbuat dari kayu belian ini sebagian kecil dari luasnya kawasan mangrove sekaligus merupakan jalan umum yang bebas dilewati oleh masyarakat sekitar maupun pengunjung.
Pohon mangrove yang rimbun dan tumbuh subur ini tentu gratis, sengaja ditanam oleh masyarakat Desa Temajuk mencegah abrasi air laut yang ada di pesisir khususnya di Pantai Batu Nenek, Sambas.
5. Mangrove Pantai Tanjung Burung
Nama tempat wisata baru tersebut adalah Pantai Tanjung Burung, dimana kawasan ini juga ditumbuhi banyak pohon kelapa karena memang dulunya lokasi ini merupakan kebun kelapa milik warga, serta tanaman mangrove yang ditanam oleh warga sekitar Kelurahan Tanjung, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah untuk mencegah abrasi air laut.
Sesuai namanya Mangrove Pantai Tanjung Burung ini tertetak di sebuah tanjung bernama Kelurahan Tanjung, Memawah Hilir Kalimantan Barat. Harga masuk di tempat wisata ini tidak dihitung per orang, melainkan kendaraan motor yaitu Rp.5000,- sedangkan untuk mobil Rp.10.000,-.
Setiba di pantai akan terlihat beberapa warga lokal yang sedang berjualan makanan dan minuman, jasa penyewaan tikar piknik dan lain lain. Untuk fasilitas terlihat sudah cukup lengkap, mulai dari tempat cuci tangan, toilet hingga mushola juga tersedia di kawasan Pantai Tanjung Burung ini.
Aktivtas yang saya lakukan ini adalah beberapa challange yang saya ikuti di Time Up For Impact Everyday di kategori energy yaitu: riset destinasi ekowisata.
Btwe, masih banyak cara lainnya untuk menyelamatkan Bumi. Kalau kamu bingung melakukan apa lagi kegiatan yang bisa menyelamatkan Bumi, kamu bisa ikuti beberapa ide tantangan menyelamatkan Bumi di Team Up For Impact setiap hari loh.
Team Up For Impact Everyday ini punya 32 tantangan berbeda setiap harinya, kamu bisa pilih yang sesuai hobi, kemampuan, atau aktivitas keseharian kamu.
Caranya? Mudah sekali, cukup kunjungi web https://teamupforimpact.org/team-up-everyday/play dan klik Team Up Now pada challenge yang kamu diikuti sesuai hari yang kamu pilih.
Setiap tantangan yang dipilih kamu harus jujur, dan benar-benar melakukannya dengan baik ya, apalagi sekarang bulan puasa gak boleh bohong hehe (nanti pahala puasanya berkurang) π€
Nah, setiap tantangan yang diikuti kamu akan dapat point. Menariknya, jika kamu berhasil mengumpulkan 1.400 point di Team Up For Impact kamu juga akan mendapatkan hadiah berupa satu bibit pohon yang akan ditanam dengan nama kamu sendiri.
Semakin banyak pohon yang ditanam, selimut polusi di udara bisa berkurang! Apalagi banyak yang melakukannya. Jadi setelah mengikuti challenge di Team Up For Impact Everyday ini jangan lupa untuk bagikan ke sosial media, biar banyak juga yang ikutan π
Yuk, ambil bagian untuk perubahan baik bagi Bumi yang kita cintai ini! Kita jadikan kebiasaan baik bersama-sama, Letβs Team Up For Impact! ππππ
#UntukmuBumiku #TeamUpforImpact #EBSSenior #EcoBloggerSquad
Saya juga suka jalan-jalan ke wisata hutan mangrove, Mbak. Tidak hanya sejuk di mata, tapi juga di hati dan pikiran. Pokoknya kalau lihat hijau-hijau segar pohon bakau jadi semangat hehehe. Dan banyak juga wisata hutan mangrove di Kalimantan Barat. Jadi harus mampir kalau ke sana.
temen kampus daku ada yang dapat tugas di Mempawah dan katanya cakep wisatanya, ternyata ini nih yang dimaksud beliau.
Semoga tetap terjaga kelestariannya ya, karena ekowisata ini banyak manfaatnya untuk lingkungan ya
saya belum pernah “healing” ke hutan mangrove. kebetulan tiap ke pantai gak ada hutan mangrove nya, next mau deh sekalian ekowisata ajak anak -anak ya. btw sunset di Mempawah Mangrove Park indah banget yaa.
huwaaaa cakep-cakep banget ekowisata mangrove nya, sebelumnya aku baru pernah denger yang Mempawah, ternyata ada banyak yang lain lagi yaaaa. Toss dulu kak! aku juga udah dapet 1 bibit pohon buat ditanam dari team up for impact :))
Awww.. Udah lama nggak ke Mangrove, nih. Rekomendasi 5 Ekowisata Mangrove di Kalimantan Barat ini oke semua dong, tapi paling penasaran sama Hutan Mangrove Sukadana, keknya adem banget, etapi semoga bisa segera diperbaiki yah pagar2 yg rusak itu. supaya aman.
Konsep Ekowisata taman mangrove itu punya ciri khas, namun keren-keren. Seperti di Kalimantan Barat ini, jadi pengin berkunjung ke sana.
Tiap pesisir emg perlu hutan mangrove spt ini sih. Jd akan aman buat flora fauna serta masyarakat pesisir. Yg plg penting utk menjaga kelestarian alam sih dan menahan gempuran tsunami kl ada gempa tggi di laut.
Btw, Mempawah ini emg iconic bgt sih. Udh terkenal bgt brandingnya ke mana. Jd ga heran kl wisatawan yg ke sana tuh bnyk bgt.
Aku kudet y berarti. Tahunya mangrove itu kayak hutan bakau yang gak sedap dipandang mata. Ternyata bisa apik juga. Foto fotonya mbak Siti bikin salfok deh. Selalu menampilkan foto alam yang mempesona
wah seumur-umur aku belum pernah main-main ke wisata mangrove kak. seru banget nih kayaknya jadi pengen. kalau liat harga-harganya juga kayaknya terjangkau banget yaa.
Waah banyak mangrove di Kalimantan Barat. Kalau di Surabaya cuma ada 3. Itu pun baru 2 yang diakomodir sama pemerintah
Selamat kak Sitiii <3 aku juga udah dapat satu bibit nih akhirnyaaaaaa.. setelah sekian lamaa wkwkwk soalnya pas ikutan ngga konsisten jadi lamaaa hihi. Semangaaat jagain bumi~
Wah, kereeen.. Ka Siti uda dapet bibit pohon dari challenge di Team Up For Impact Everyday.
Seru banget jalan-jalan ke Ekowisata Mangrove yang ada di Kalbar. Banyaaak banget yaa.. Karena memang dikelilingi oleh laut.
Aku pernah sekaliii kalinya main ke Mangrove tuh di Surabaya. Dan seneng banget karena jadi tau kalau Mangrove itu ada berbagai macam hewan dan tumbuhan yang bisa tumbuh disana dengan keunikannya.