Waroeng Bandjar: Surganya Kue Tradisional di Banjarbaru

“Mba Rulii, beberapa minggu depan aku ke Banjar, ayo kita meet up!!!” “Ayookk!!”. Senang sekali punya beberapa teman yang tinggal di berbagai daerah lainnya di Indonesia selain di daerahku sendiri. Itulah satu diantara asiknya jadi Blogger ya kan.

Bersyukur sekali di pertengahan Oktober 2024 kemarin aku berkesempatan untuk explore beberapa tempat di Kalimantan Selatan, yang aku sengaja minta hari tambahan alias extend setelah kerjaan utama selesai. Soalnya, meskipun Kalsel dan Kalbar ini masih satu pulau yaitu Kalimantan, tapi tetap saja jangkauannya sangat jauh banget. Bahkan, untuk sampai di sini saja via udara aku harus transit di Jakarta dulu berjam-jam, hingga akhirnya tiba di Banjarbaru. Jangan tanya berapa harga tiketnya, pokoknya harganya lebih mahal daripada tiket pesawat ke luar negeri.

Singkatnya karena punya teman yang tinggal di sini, aku menyempatkan waktu untuk silaturahmi sekaligus minta rekomendasi beberapa tempat langsung dari warga lokalnya. Tidak sekedar dikasi rekomendasi ternyata saat sampai aku langsung dijemput dan ditemani untuk mampir ke beberapa tempat ini, dan satu diantaranya adalah di Waroeng Bandjar.

Karena sama-sama blogger, aku yakin dia juga tahu kalau aku ke sini pasti akan explore tempat-tempat otentik, yang akan aku bikin kontenin minimal tulisan blog, seperti yang kamu baca ini. Alhasil dibawalah aku ke sebuah warung a la cafe bernama Waroeng Bandjar, tempat makan dengan nama ejaan lama yang menyediakan aneka jenis makanan khas Banjar terutama kue-kue tradisionalnya.

Lokasi Waroeng Bandjar

Siang itu Kota Banjarbaru sedang panas sekali, jadi kita memutuskan untuk mencari tempat makan yang adem-adem aja, seperti di Waroeng Bandjar ini. Terlihat dari depan toko yang parkirannya luas, ada ruangan kaca indoor dengan meja disusun masing-masingnya ada empat kursi. Kak Ruli milih duduk di pojokan, katanya mau sambil ngecas hp katanya, hehe bebaslah.

Saat masuk aku lansung salfok ke satu meja yang menyediakan banyak sekali kue-kue tradisional, aku sampai bingung memilihnya. Beberapa diantaranya ada yang belum pernah aku jumpai di tempat lain, tapi ada juga beberapa yang mirip namun dengan nama yang berbeda. Salahnya aku ketika disebutkan sama mbak-mbak penjualnya aku tidak merekam/mencatat jadi aku lupa namanya hahaha.

Jadi berikut beberapa kue-kue tradisional yang aku pilih di Waroeng Bandjar:

Ketan

Pertama ada ketan durian yang disiram dengan kuah gula merah, ini kue tradisional mirip dessert. Rasanya gurih karena ada asin dari ketan beraroma durian berpadu dengan manisnya gula merah. Terus ada juga lupis tapi bentuknya tidak segitiga seperti biasanya melainkan bentuk tabung seperti lontong. Dipadukan dengan saus gula merah dan parutan kelapa. Ini enak!

Lupis

Seger-seger yang paling populer dipesan sama orang-orang adalah Es Teh, haha. Nah, yang bikin aku heran hanya satu, tiap makan terus pesannya es teh gula yang mereka gunakan ini gula pasir, saat di sajikan itu gulanya gak larut gitu, jadi pas udah mau habis tuh es nya semakin manis.

Es Teh

Bukan cuma kue tradisional sebenarnya Waroeng Bandjar juga menjual aneka makanan beratnya khas banjar, seperti soto banjar, lontong, ketupat kandangan, nasi kuning, dan lainnya. Tapi pas kami datang sudah banyak yang habis, yah maklumlah ya kedatangan kami sudah lewat betul jam makan siang.

Overall, cukup menyenangkan bisa mampir ke tempat ini bersama Mba Ruli, sedikit banyak kita sambil makan sambil cerita-cerita, sehingga gak sempat buat video, jadi aku abadikan lewat beberapa foto saja ya hehe. Semoga nanti bisa mampir ke sini lagi 🤗😊

Bersama Blogger Banjar Mba Ruli Retno

Waroeng Bandjar
Alamat:  Jalan Pangeran suriansyah (dekat SMA Negeri 2) Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Buka setiap hari dari jam 08.00-16.00
Instagram: @waroeng_bandjar.bjb

Share this post:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *