Mini Explore “Selat Bali” Pontianak Utara
Jalan-jalan sore untuk mini explore kawasan siantan tepatnya gang-gang kecil jalan selat bali berawal karena ajakan hunting foto dari Apri setelah open house di rumah Iqi yang baru saja berulang tahun. Rencana dadakan kami ternyata benar-benar terealisasi.

Tak kenal maka tak sayang, kenalan dulu yuk sama temen-temenku ini; Hefza (@justrightgowes), Arief (@arthelery12), Yas (@llarasatiyas), Tracy (@tracynbl), Rari (@rarirang__), Rizki (@rizki.aes), Andika (@andikart), Andri (@andri_prass_), Iqi (iqiarf), Pija (ejafierzaa), Apri (@mr_friday_jr). Total 12 orang, dimana tiga diantaranya merupakan teman baruku hehe.
Kami naik sampan motor dari penyebrangan feri bardan-terminal siantan, dengan harga Rp.3000,- saja.
Sebenarnya rencana awal mau naik kapal fery yang besar itu, berhubung penumpang terlihat sepi jadi kapal fery-nya menunggu penumpang penuh jadi butuh waktu cukup lama. Nah, biar gak kesorean yaudah kami memilih naik sampan motor yang kami kira tidak muat ternyata cukup muat satu sampan motor ini.
Selain hanya sekedar nyeberang fery lalu keluar siantan, sudah sering aku lakukan. Tapi kalau explore jalan kaki di kawasan ini pertama kalinya buatku. Setauku ini juga kawasan perdagangan, banyak ruko-ruko, warung-warung kecil, tapi ternyata di sini juga ada beberapa rumah makan, pabrik, bahkan rumah-rumah warga yang lokasinya di tepian sungai, seperti kawasan tradisional yang pernah aku jumpai di banjar serasan, yakni masih menggunakan gertak kayu, beberapa warga juga merupakan nelayan sekaligus pekerja sampan motor.

Beberapa sudut ciamik terabadikan, satu diantaranya bidikan pose-poseku oleh Rari di depan pagar, gang kecil di kawasan ini. Karena langsung diedit, jadi aku langsung upload di fees instagram


Meskipun ini jalan-jalan yang singkat bahkan ‘sangat singkat’ tapi aku cukup menikmatinya, karena judulnya adalah mini explore hunting foto/video jadi jalannya juga santai.
Beberapa warga juga menyapa, mungkin terlihat seperti turus karena sebagian besar memegang kamera mirroless atau smartphone untuk mengambil moment. Tapi sejauh tidak menggangu kenyamanan perjalanan kami disambut baik, bahkan ada anak-anak atau bapak/ibu mau segan untuk difoto.
Bicara soal nama “selat bali”, uniknya di sekitar kawasan ini ternyata memang menggunakan nama kata “selat” untuk beberapa nama jalannya, seperti selat bangka, selat malaka, selat karimata. Jadi bukan cuma area Sungai Jawi yang punya nama buah-buahan/gunung, di kasawan Pontianak Utara ternyata pun menggunakan penamaan yang unik untuk nama jalan di sekitarnya.


Hari ini aku senang bisa jalan-jalan, sebentar tapi beberapa tangkapan layarnya bisa aku kenang selamanya semampuku. Ceritanya singkat tapi momennya bisa lama ya kan, semoga masih ada waktu di lain kesempatan untuk Mini Explore kayak gini. Amiin.
Bahkan jika nanti masa-masa pertemanan itu telah habis, kita usahakan kisah persahabatan itu abadi ya!
21042025 – Pontianak Utara
biasanya yang dadakan kayak gini, yang terealisasi ya mbak
seneng banget pastinya bisa explore alias blusukan dengan temen lama ataupun temen baru. Penasaran aku sama daerah-daerah gini di Pontianak, kapan ya bisa ke Pontianak