Ngapain Aja Liburan di Pulau Gili Trawangan
Ketika pertama kali nginjek ;Gili Trawangan, saya langsung bertekad untuk memaksimalkan explorasi pulau ini. Pukul 11 WITA kami sudah di pelabuhan bangsal lombok, membeli tiket penyebrangan dengan harga 15.000 kami langsung cus ke pulau Gili Trawangan hanya membutuhkan waktu 30 menit kami sudah sampai di Pulau cantik ini.
Jangan bayangkan Bali atau Lombok besarnya, yang masih dapat ditemukan orang lokal untuk menikmati pantai. Seluruh papan petunjuk ataupun menu restoran tidak ada yang berbahasa Indonesia, menunya pun western semua, apalagi percakapan dengan bahasa sendiri. All people using English, here!
Btwe, ngapain aja sih saya di Gili Trawangan, nah sebelum explore lebih jauh di pulau Gili Trawangan ini saya mencoba gelato, ice cream sejenis ini mudah sekali untuk ditemui sepanjang jalan Gili Trawangan, Yandy yang sebelumnya pernah kesini memberi saran untuk mencoba Gili Gelato Scallywags yang resortnya berada nggak jauh dari dermaga pulau.
Udara yang panas membuat gelato saya cepat lumer, tapi sesuai slogannya we must try one today!Karena rasanya yang sangat manis dan tekstur cream yang sangat lembut, berhasil membuat hati jadi adem. Ketika kembali ke Gili Trawangan saya pasti akan kembali menikmatinya.
Duduk-duduk santai di Gili Trawangan?! Well buat saya pribadi sih yaa, banyaaaak banget tempat cozy yang bisa dipilih dan suasananya Instagram-able alias bagus untuk di jepret dan diupload ke akun instagram pribadi. Atau pilihan bawa leptop untuk ngeblog juga bisa banget, cuma perlu pesan minum kita udah bisa duduk berjam-jam lamanya. yang penting I feel free (kemudian tersyahrini).
Pernah liat seleb instagram foto-foto di pinggir pantai dengan latar bangku-bangku malas warna-warni?! Nah, di Gili Trawangan kemungkinan dapet foto sekeren mereka bisa banget diambil. Atau kalau nggak suka narsis, sekedar bermalas-malasan sampai sore juga seru apalagi kalo bule yang ada disekeliling bisa membantu untuk cuci mata. Ew
Hal tersulit yang dilakukan di Gili Trawangan adalah menahan untuk tidak basah, well i’m give up! Saya sudah sangat gosong karena berkali-kali nyebur ke air tanpa sempat pakai sunblock, keindahannya memang juara hanya saja disini sangat MAHAL!
Tapi Gili Trawangan tetap loveable untuk diexplore, pulau kecil ini bebas dari asap kendaraan karena memang tidak ada kendaraan bermotor dipulau ini, seperti di Belanda kendaraan utamanya memakai sepeda. Adalagi kendaraan utama untuk mengangkut barang atau mungkin turis yang ingin mencoba yakni sejenis gerobak yang ditarik oleh kuda.
Sekedar memesan juice atau soft drink saja (seperti kebanyakan pesanan pengunjung lain) kita bisa duduk santai disini sepuasnya hingga hari benar-benar gelap. Kalau sudah menemukan suasana alam dan kenyamanan semacam ini, saya jadi lupa sama gadget dan juga beban hidup tentunya *halah*. Betapa banyaknya alam memberi kita, tidak pernah seimbang dengan apa yang telah kita beri padanya.
Btwe saya mau kasih tahu nih ya, di Gili T tuh gak mulu-mulu expensive cost loh, tenang aja masih banyak kok warung-warung makan yang murah, halal dan indonesia banget. Salah satunya rumah makan Wajan (Warung Jaman Now) karena lokasinya dengan homestay kami sering lewat-lewat jadinya penasaran mampir deh.
Tempatnya unik, mural-mural warna warni dan menu-menu makanan yang ditulis dengan kapur. Tak jarang juga wisatawan mancanegara juga makan disini. Nasi goreng disini harganya Rp.12.000,-/porsi.
Menulis tentang suatu perjalanan adalah salah satu cara saya untuk “membayar” yaa semoga yang membacanya bukanlah orang yang nantinya justru menimbulkan kerusakan. Someday ingin berkunjung kembali dan dengan waktu yang lebih lama.
Semoga bermanfaat ^^