Manajemen Alam Terbuka BP2TD Mempawah
It’s All About Adventure!
Begitulah kalimat yang sering diucapkan dan bikin semangat oleh adik-adik taruna dari BP2TD (Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat) Kabupaten Membawah, saat mengikuti pelatihan Manajemen Alam Terbuka di Bukit Jamur Kabupaten Bengkayang akhir pekan 25 Juli 2020.
Kegiatan ini dilakukan selama tiga hari mulai hari Jumat 23 Juli 2020 pemaparan materi tentang pendakian oleh Yandy Koresy di Gedung Auditorium BP2TD Mempawah, dilanjutkan pendakian selama dua hari di Bukit Jamur Bengkayang. Sebanyak 45 peserta taruna, 20 pegawai/pembimbing, dan 10 pemandu sukses menggelar kegiatan tersebut.
Peserta dibagi menjadi tujuh kelompok untuk melakukan pendakian, berbagai persiapan sebelum melakukan pendakian pun telah dilakukan sehari sebelumnya. Mulai dari pembagian peralatan hiking, pemaparan jalur pendakian, pakaian dan sebagainya. Semua peserta yang mengikuti kegiatan juga telah melakukan rapid test dengan hasil non reaktif.
Hal utama diselenggarakan kegiatan ini adalah untuk melatih para taruna dan taruni melakukan manajemen perjalanan yang baik dan benar di alam terbuka, baik itu mendaki gunung maupun menyelam di laut.
Secara garis besar, manajemen perjalanan alam adalah kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk mempersiapkan segala hal penting yang diperlukan sebelum melakukan perjalanan. Dalam penerapannya, manajemen perjalanan ini memang memiliki peran yang sangat vital dan menentukan kelancaran selama perjalanan.
Did you know! Pendidikan manajemen alam bebas, merupakan kegiatan di alam bebas punya banyak manfaat untuk diri kita. Manfaat tersebut secara garis besar terbagi menjadi dua yaitu menjaga kesehatan dan melatih human skill.
Sebelum melakukan pendakian ada beberapa hal yang harus disiapkan, berikut lima hal tersebut:
1. Kondisi Fisik
Kegiatan yang dilakukan di lapangan membutuhkan kemampuan fisik yang cukup prima. Kemampuan kondisi fisik dapat ditingkatkan melalui latihan fisik rutin seperti olah raga. Jangka waktu yang dibutuhkan untuk melakukan persiapan fisik idealnya adalah 4 minggu sebelum keberangkatan.
2. Perlengkapan
Giliran mau melewati jalur tebing eh tidak membawa webbing. Nah kan fatal banget ya. Detail perlengkapan yang dibutuhkan perlu disiapkan agar keberjalanan kegiatan di lapangan tetap lancar. Tentunya perlengkapan yang disiapkan dapat ditentukan melalui kebutuhan kegiatan di lapangan.
3. Perbekalan
Ini nih yang tidak boleh di-skip banget. Penghitungan perbekalan harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan dengan mempertimbangkan kalori, energi yang dihasilkan serta ketahanan. Selain itu kebutuhan dasar selain bahan konsumsi juga harus diperhatikan seperti tempat berlindung (tenda, flysheet, matras dll) dan kesesuaian pakaian, menggunakan pakaian yang nyaman dan tetap safety.
4. Personil / Keanggotaan
Persiapan dari individu anggota tim itu sendiri. Dibutuhkan pemahaman yang utuh dan satu frame antara individu agar kegiatan dapat tetap berjalan lancar.
5. Itinerary (Rencana Perjalanan)
Detail yang menjelaskan bagaimana perjalanan akan dilakukan mulai dari persiapan, keberjalanan kegiatan, kembali pulang dan melakukan evaluasi.
Di akhir persiapan, Jangan lupa berdoa!
Nah, itulah sedikit cerita singkat kegiatan manajemen alam terbuka bersama adik-adik taruna dari BP2TD Mempawah. Semoga ilmu yang didapatkan bermanfaat dan berguna untuk pribadi serta bagi bangsa dan negara. Amiin.
Tabik, semoga bermanfaat ^^
kalo dari atas kayak negeri di atas awan ya, apalagi kalo masih pagi dan berkabut tebal seperti ini
kalo udah urusan pendakian, aku selalu menomorsatukan soal kondisi fisik, sebisa mungkin harus fit dan sehat, kalo sekiranya aku ga mampu, ga akan berangkat