Klenteng Thai Song Lo Kiun, Hidden Gem di Pulau Tayan Sanggau

“Pri, ada kerjaan di luar kota nih gas gak?” Gasslah! Oke!

Let’s Go!!

Ini merupakan kegiatan kesekian kalinya aku diundang untuk menjadi narasumber di daerah yang cukup jauh dari rumah. Jadi, 16 Mei 2024 lalu, aku kembali mengisi salah satu program “Desa Cerdas” di Kabupaten Sanggau, yaitu Pelatihan Konten Kreator di Kantor Desa Pulau Tayan Utara.

Pelatihan Konten Kreator

Tapi artikel ini bukan ingin membahas tentang kegiatannya, melainkan ingin menceritakan satu tempat yang kami singgahi setelah kegiatan ini selesai hihi. Yah, begitulah asiknya kalau ambil kerjaan di luar kota, selain dapat cuan portofolio tapi juga bisa sambil healing jalan-jalan gratis. Meskipun tak ada rencana tempat yang ingin disinggahi tapi kali ini kami menemukan hidden gem yang mungkin belum banyak orang yang tahu.

Karena tempat kegiatannya ini cukup unik, yakni Pulau Tayan sebuah pulau yang berada diantara sungai kapuas yang dilewati oleh Jembatan Tayan. Bisa dibilang ini adalah pulau di tengah sungai gitu. Kebanyakan orang yang ke sini cuma lewat saja, tapi pulau yang terdiri dari satu desa ini ternyata tak kalah menarik loh.

Pulaunya tidak luas, jadi bisalah untuk dikelilingi dalam waktu singkat, sampai akhirnya kami berhenti di sebuah klenteng ujung pulau yang bentuknya mirip tanjung. Dengan view 180° dari arah klenteng seolah-olah bagunan ini berada di tengah laut (padahal ini sungai kapuas).

Klenteng Thai Song Lo Kiun

Sebuah tempat ibadah masyarakat Tionghoa yang tinggal di daerah sini namanya Thai Song Lo Kiun, bangunannya tidak begitu besar tapi halamannya luas dan bersih, punya beberapa pepohonan yang cukup rimbun, dan warna merah-kuning bangunannya sangat cerah terawat.

Beberapa sudut dari pepohonan di tepi sungai juga rimbun, sesekali nampak sampan/tongkang yang lewat. Terus dari tempat ini juga kelihatan jembatan tayan yang megah itu. Angin sepoi-sepoi di bawah pohon cukup sejuk di sini, duduk sebentar dan mengabadikan momen asik sekali.

View Jembatan Tayan
Air Sungai Kapuas
Selfie dulu sebelum pulang

Tidak diketahui mengenai sejarah kapan berdirinya bangunan ini, karena tidak ada informasi tertulis maupun orang sekitar untuk ditanya-tanya, saat kami datang pun memang tidak ada kegiatan ibadah atau penjaganya. Jadi, aku tulis sesuai apa yang aku lihat saja, dan sudah pasti untuk masuk ke sini juga gratis ya, namun pastikan tetap tertib dan selalu menjaga kebersihan.

Berhubung perjalanan aku kali ini bersama ‘anak instagrammer’ juga, tanpa niatan ngonten dari rumah pun akhirnya jadi sebuah konten video singkat di reels instagram selain foto dan tulisan blog ini, hehe. Silahkan mampir:

Aku bersyukur ditemani dan menemukan tempat seperti ini, selain menjadi sebuah momen aku pun jadi punya artikel baru yang bisa ku tulis di kategori my journeys (maklum sudah lama gak traveling). Oh iyaa, jika kamu penasaran dengan letak tempat ini kamu bisa ikuti Google Maps yang aku sematkan di akhir artikel ini. Semoga bermanfaat 😊

Share this post:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *