Menanam Pohon Mangrove di Mempawah Mangrove Festival 2018

Berani kotor itu baik! Iya, baik untuk lingkungan. Kotor-kotoran kami kali ini mampu menyelamatkan lingkungan terutama daerah pesisir loh. Yap, untuk pertama kalinya dalam seumur hidup saya kali ini mengikuti kegiatan menanam langsung pohon mangrove.

Tepat seminggu yang lalu saya mengajak anak-anak SMA belajar tentang mangrove saat field trip sekarang saya langsung menanam pohonnya. Beruntung sekali karena terpilih menjadi peserta perwakilan anggota Komunitas Blogger Pontianak untuk meliput kegiatan Mempawah Mangrove Festival 2018 di hari kedua.

Acara yang diselenggarakan selama tiga hari (25-28 Agustus 2018) ini dalam rangka Ulang Tahun Mempawah Mangrove Park (MMP) Conversation Center yang ke-2. Saya tidak datang diketiga harinya, karena saya kerja dan libur cuma sehari.

Kebetulan kegiatan menanam dilaksanakan di hari kedua itupun saya harus datang subuh-subuh dari Kota Pontianak (mengingat perjalanan ke Mempawah membutuhkan waktu sekitar 2 jam, dan kegiatan menanam dilakukan saat pagi hari).

Sapta Pesona Wisata Indonesia

Untuk yang belum tahu Mempawah Mangrove Park (MMP) ini adalah salah satu lokasi ekowisata sekaligus kawasan konservasi tanaman khususnya mangrove. Berada di Provinsi Kalimantan Barat, tepatnya di Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah.

Siapa saja dapat berkunjung untuk menikmati keindahan hamparan hijau tanaman mangrove, tak sekedar wisata biasa lokasi ini pun tentu dapat menambah pengetahun kamu lebih dalam tentang tanaman penyelamat daerah pesisir laut.

Untuk harga tiket masuknya bagi masyarakat umum Rp.5.000,-/orang sedangkan pelajar Rp.3.000,-/orang.

Kembali ke kegiatan Mempawah Manggrove Festival (MMF) 2018, ternyata peserta yang hadir sebagai volunteer untuk kegiatan menanam ini cukup banyak sekali. Berbagai komunitas yang peduli terhadap lingkungan turut hadir, tidak hanya mereka yang ada di Kalimantan Barat saja, melainkan dari berbagai daerah se-Indonesia pun ikut berpartisipasi.

Komunitas Pencinta Lingkungan

Dalam kegiatan ini juga pertama kali saya bertemu dengan Bang Raja Fajar Azansyah, beliau adalah pencetus/penggagas kawasan Mempawah Mangrove Park ini. Meskipun kawasan ini baru diresmikan pada tahun 2016 lalu, lokasi ini sebenarnya sudah mulai ditanami manggrove sejak tahun 2011 loh, hanya belum banyak yang tahu.

Kawasan ini diawali lokasi yang sudah lebih dari 70 tahun terus terkikis akibat abrasi, bahkan Pulau Penibung yang lokasinya dekat dengan kawasan ini dulunya pernah menyatu, karena abrasi kawasan ini jadi terpisah. Oleh karena itu, bang Fajar memiliki cita-cita untuk mengembalikan bentu pulau yang menyatu seperti dulu.

Yuk kita sama-sama aminkan!

Kata Sambutan dari Bang Fajar
Peserta Menanam Pohon Mangrove

Meskipun saat kegiatan daerah kami sedang musim kabut asap, tapi itu tidak menyurutkan semangat kami. Saling bahu membahu dengan cara estafet kami mengantarkan bibit-bibit tanaman mangrove ke lokasi penanaman.

Kenal tidak kenal semua bekerjasama dengan baik, dari anak-anak hingga orang tua semua berbahagia melakukan kegiatan ini. Setelah kegiatan selesai, kami segera membersihkan diri dan berganti pakaian, kegiatan dilanjukan dengan makan siang bersama.

Bersama Multi (Blogger Singkawang)

Aroma lumpur yang menyatu dengan kaki, tangan, hingga baju kami, semoga menjadikan pohon yang kami tanam hari ini dapat tumbuh subur dan mampu mewujudkan cita-cita bang Fajar agar menyatukan kembali pulau penibung dengan lokasi ini.

Yuk hijaukan bumi kita! Salam konservasi, semoga bermanfaat ☺.

Share this post:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *