Merayakan 3 Tahun Komunitas Djelajah Borneo
TIGA TAHUN!! Yaps Komunitas Pecinta Alam Djelajah Borneo sekarang sudah tiga tahun di tanggal 29 Mei 2019 ini, komunitas yang sudah sejak tahun 2016 ini semakin ramai anggotanya dan banyak subsribers nya di channel youtube. Selamat!! usut punya usut komunitas ini terbentuk akibat boomingnya serta terinspirasi oleh kegiatan menjelajah seperti My Trip My Adventure.
Saya pribadi bergabung di komunitas ini di tahun 2017, jadi tidak begitu tau asal usul komunitas ini secara detil, jadi informasi yang didapat juga berasal dari obrolan-obrolan para tetua komunitas ini seperti Imam, Ibed, Babel dan lainnya.
Banyak kesan baik itu suka duka berada di Komunitas ini, yang orang lain mungkin berpikir kami selalu kompak, paling keren membuat open trip, videonya banyak yang nonton dan lain-lain, nyatanya banyak juga berbagai masalah yang kami hadapi, syukur-syukur bisa diselesaikan sama-sama sehingga komunitas ini tetap bertahan hingga sekarang bahkan bertambah ramai.
Kita flashback perjalanan-perjalanan Djelajah Borneo yuk! (btwe, ini dari sudut pandang saya ya sebagai Siti Mustiani, hehe)
Perjalanan pertama sama komunitas ini ketika main ke Bukit Sebayan di Sanggau, dan benar-benar pertama kali (mungkin waktu itu saya paling buta soal pendakian), namun semua berjalan lancar sebab kekompakan teman-teman Djelajah Borneo kami sampai puncak dan pulang dengan selamat.
Disini pertama kalinya aku iseng-iseng membuat video, dengan editan seadanya eh malah mereka bilang bagus, akhirnya trending topik di youtube sampai sekarang kalau cari di Google dengan kata kunci “Bukit Sebayan” pasti akan muncil video kami yang paling pertama.
Perjalanan kedua adalah ke daerah paling ujung utara pulau Kalimantan Barat, yak Temajuk Sambas yang kami habiskan waktu sekitar lima hari pulang pergi, lokasi terjauh yang pernah saya jangkau menggunakan kendaraan sepeda motor.
Perjalanan ketiga bersama Djelajah Borneo adalah Bukit Tiong Kandang, dimana perjalanan dimulai pada malam hari, dengan waktu pendakian paling singkat karena di bukit ini kita tidak bisa camping, jadi saat subuh naik paginya sudah harus turun.
Setiap perjalanan bersama Tim Djelajah Borneo aku selalu menulis di blog ini dengan lengkap. Seperti Riam Merasap, Riam Berawant, Bukit Temenong, Bukit Bahu, Desa Tawang, Pulau Temajo dan lain lain.
Selama bulan Mei hingga November aku sama sekali tidak melakukan perjalanan bersama Djelajah Borneo, banyak problematika yang aku alami selama beberapa bulan tersebut.
Dan akhirnya di 31 Desember 2018, aku memutuskan untuk kembali melakukan perjalanan bersama mereka namun tanpa semangat yang sama, maafkan aku.