Berlayar Bersama KM Banawa Nusantara
Satu lagi pengalaman berlayar dengan kapal! Kalau biasanya saya memilih transportasi air seperti jenis kapal roro/ferry saat melakukan penyeberangan lintas pulau dengan alasan ingin membawa kendaraan pribadi pakai kapal agar bisa menjelajahi tempat lebih banyak.
Nah, beda pengalaman saat saya explore Pulau Karimata. Jenis kapal yang saya gunakan untuk melakukan penyeberangan lintas perairan kepulauan Karimata ini adalah Kapal KM Banawa Nusantara 133 ⛵.
Kapal jenis pinisi tanpa layar berukuran mini, membawa saya berkeliling Pulau Karimata hingga pelabuhan di Sukadana Kabupaten Kayong Utara, selama 10 jam perjalanan (ini belum seberapa, perjalanan terlama saya naik kapal adalah 32 jam dari Pontianak-Semarang).
Sebuah kapal kayu berukuran tidak besar, bertuliskan “Banawa Nusantara 133” merupakan kapal hibah kemenhub, Dinas Perhubungan Pemerintah Kabupaten Kayong Utara. Namun sayangnya kapal ini jumlahnya terbatas, jadi tidak selalu ada setiap hari, hanya tersedia dijadwal tertentu saja.
Pengalaman Naik Kapal Banawa
Pagi sekali, Pak Misdar Efendi (nahkoda yang kami temui) sudah siap menunggu para penumpangnya di Pelabuhan Desa Padang Pulau Karimata. Sambil menunggu saya juga sempat berkeliling kapal dan ber-swa foto dengan bias cahaya matahari terbit, saat itu langitnya sedang cantik sekali!
Pukul 7 pagi kapal sudah siap untuk berangkat. Para penumpang dihimbau untuk berada di dalam ruangan, saya pilih pojokan dekat pintu, pikirnya kalau bosan bisa ngintip ke luar untuk melihat pulau yang dilewati.
Kapal mulai bergerak, saya berdoa supaya sang kapten bisa membawa kapal ini berlabuh dengan selamat di Sukadana. Amin! Baru 15 menit kapal berjalan, tiba-tiba kapal berhenti, beberapa awak kapal menurunkan sebuah pelampung untuk penanda di air.
Pelampung tersebut ternyata sebuah penanda bahwa daerah tersebut terdapat sebuah karang yang cukup dangkal. Nah, agar tidak tertabrak oleh kapal lainnya makanya diberi penanda. Saya di sini cukup penasaran, alhasil sempat melihat beberapa bunga karang dari permukaan air. Sumpah jernih banget airnya 😍
Lalu, perjalanan dilanjutkan kembali…
Fasilitas Kapal KM Banawa Nusantara
FYI, fasilitas yang ada di Kapal KM Bawana Nusantara ini ternyata cukup lengkap loh, terdapat sebuah TV, perlengkapan karaoke, tempat duduk sofa, pendingin AC, dapur, colokan listrik, toilet bersih, dan fasilitas keselamatan kapal lainnya.
Hanya internet saya yang gak ada (yaialah, di tengah laut mana ada tower kan?), jadi selama perjalanan saya dan penumpang lainnya menonton beberapa film yang tersedia di flashdisk, meski beberapa penumpang lainnya ada juga yang memilih tidur, hehe.
Menikmati Perjalanan Selama di Kapal
Saya pun sempat mengobrol dengan beberapa penumpang lainnya, meski tak bisa mengakses dunia maya, saya dapat cerita dari dunia yang nyata, yang saya dengarkan seksama dengan telinga. Menikmati pemandangan beberapa pulau yang dilewati tanpa layar smartphone, sangat-sangat menyenangkan bagi saya.
Tanpa sadar, sore sudah menyapa untuk meninggalkan. Kapal pun berlabuh di Pelabuhan Sukadana, terlihat dari kejahuan masjid terapung Masjid Agung Oesman Al Khair Sukadana, Kabupaten Kayong Utara yang bercahaya.
Nah, itulah sedikit cerita perjalanan singkat saya naik kapal di Pulau Karimata. Terima kasih KM Banawa Nusantara 133, semoga kita dapat berlayar bersama kembali di lain hari.
Intip video reel singkat saya di Instagram berikut ini ya ❤️📽️
Kira-kira ada yang mau ditanyakan? Taruh saja di kolom komentar di bawah ini ya. Psst, yang mau nambahin pengalaman serunya saat naik kapal juga boleh lho 😉
Serius kak pernah sampe 32 jam? Wah, kalau aku udah mabuk laut itu. Apalagi nggak minum Antimo
Kapalnya unik dan estetik banget yah, jadi pengen ngerasain naik kapalnya juga nih
Aaaaa… Seru perjalanannya ya, aku belom pernah naek kapal ini, seru juga perjalanannya terus fasilitas yang diberikan lumayan lengkap plus view yang oke dong. Jadi lumayan seru eksplorasi kapalnya
32 Jam lama banget wkwkwkw. Harusnya pake helicopter nih