Pontianak-Kuching Naik Bus Asia Indonesia
Salah satu moda transportasi andalan saya kalau ke Kuching (Sarawak, Malaysia) dari Pontianak (Kalimantan Barat, Indonesia) adalah naik bis. Yap, negara tetangga yang masih satu daratan dengan Kalimantan ini memang sangat mudah ditempuh via jalur darat. Selain harganya yang jauh lebih murah, naik bus juga gak perlu khawatir dengan barang bawaan yang sedikit lebih banyak hehe.
Nah, untuk pilihan bis sebenarnya ada banyak tapi bis favorit saya adalah Bus Asia Indonesia ❤️
Berhubung beberapa waktu lalu saya melakukan perjalanan dalam rangka menghadiri acara #RWMF2023 di Sarawak Malaysia naik Bus Asia. Saya mau share sedikit beberapa pengalaman perjalanannya di artikel ini, soalnya banyak banget nanyain perihal perjalanannya seperti apa, mulai dari harga tiket, proses di imigrasi, dan lain sebagainya.
Beli Tiket Bus Asia Indonesia
Sebelum melakukan perjalanan pastikan kita sudah punya passport mengingat ini adalah perjalanan ke luar negeri, pastikan passport-nya juga masih berlaku sebelum 6 bulan masa berakhir passport.
Kemudian membeli tiket bus asia, jika dari Pontianak kita bisa membelinya di Pos Penjualan Bus Asia yang ada di lobby area ASTON Pontianak Hotel and Convention Center. Jangan lupa untuk membawa passport juga ya, ini salah satu syarat untuk beli tiket bus-nya.
Tiket dapat dibeli one way alias sekali jalan atau pulang pergi (saran saya sih langsung beli tiket pulang pergi). Untuk harganya 80 RM atau sekitar Rp.270.000,- (update harga Pontianak-Kuching pada 30 Juni 2023), informasi terbaru harga tiket bus bisa dicek di website resminya Bus Asia busasia.my.id ya!
Saat membeli tiket kamu dapat memilih tanggal keberangkatan, dan memilih kursi yang tersedia. Jika sudah, simpan baik-baik tiket tersebut untuk melakukan check in di terminal bus nanti.
Check In di Terminal Antar Lintas Batas Negara Ambawang
Perjalanan pergi ke Kuching biasanya dilakukan malam hari dari terminal ALBN (Antar Lintas Batas Negara) Ambawang Kubu Raya, sekitar pukul 10.30 malam. Pastikan kamu datang lebih awal minimal 1 jam sebelum keberangkatan untuk melakukan check in dan menyimpan barang bawaan di bagasi bis.
Siapkan passport dan tiket untuk check in. Kalau keawalan bisa nunggu di ruang tunggu.
Btwe, paling seneng deh kalau perjalanan bis ini dilakukan malam hari, karena perjalanan dari ALBN ke PLBN (Pos Lintas Batas Negara) di Entikong ditempuh kurang lebih 6 jam, waktunya bisa dipakai untuk tidur, jadi ketika bangun kita sudah di perbatasan negara di keesokan paginya.
Beberapa menit sebelum keberangkatan kita sudah disuruh untuk naik dan duduk di dalam bis oleh petugas. Duduklah di kursi sesuai nomor tikenya ya. Oh iya, salah satu hal yang paling saya suka dari bis ini adalah: bis-nya lumayan besar, bersih, nyaman, petugasnya juga ramah, tidak ada toilet yaa di bis, dan selalu ONTIME alias tepat waktu!
Pos Lintas Batas Negara Indonesia-Malaysia di Entikong
Oh iyaa, saat melakukan perjalanan dari ALBN ke PLBN, bis akan singgah satu kali di salah satu rumah makan padang yang ada di daerah Sosok, Kabupaten Sanggau sekitar 30 menit. Biasanya ini dapat kita gunakan untuk beli makanan/cemilan, pipis, dan lainnya.
Sesampainya di gerbang PLBN jam 5 pagi, ternyata bis kami ini adalah bis pertama yang sampai loh. Pagi hari saya melihat beberapa bis lainnya di belakang bis kami.
Masih ada 2 jam, sambil nunggu gerbang PLBN-nya buka, kita bisa solat subuh dulu di masjid yang ada di rest area, atau sarapan di beberapa warung/food court di sini, soalnya PLBN ini bukanya jam 7 pagi.
Sebelum masuk pemeriksaan imigrasi, di sini beberapa orang lokal juga mulai menawarkan beberapa jualan/jasanya seperti penukaran uang ringgit, sim card luar negeri, porter untuk bawain barang, sampai makanan dan minuman juga ada. Ini sebenarnya gak perlu-perlu amat yaa, selama semua sudah disiapkan dari awal, dan barang bisa dibawa sendiri.
Proses imigrasi ini sama seperti biasanya, mirip-mirip yang ada di bandara juga kok. Cukup siapkan passport, kemudian antri untuk di-cap, periksa barang bawaan, dan ditanya tujuannya saja. Selama di sini tidak diperkenankan untuk menggunakan kamera.
Cukup beberapa langkah dari sini, kita sudah sampai di negara Malaysia. Lanjut ke imigrasi bagian Malaysia, untuk dicap passport kedatangan. Oh ya, daerah bagian dari Malaysia ini namanya Tebedu, dari sini ke Kota Kuching hanya dua jam saja.
Terus, untuk terminal busnya sendiri adalah Kuching Sentral Complex & Bus Terminal.
Kuching Sentral Complex & Bus Terminal
Pukul 10 pagi saya sudah sampai di Kuching Sentral Complex & Bus Terminal, kalau di Indonesia ini masih pukul 9 pagi (waktu Malaysia di bagian Kuching Sarawak ini lebih cepat satu jam dari Indonesia Bagian Barat).
Teminal bis di sini mirip mall yaahh, ada banyak minimarket, restaurant cepat saji, pusat oleh-oleh, dan menjual kartu internet khusus Malaysia. Untuk kebutuhan internet selama perjalanan, saya beli kartu baru di sini harganya 35 RM, sudah termasuk paket internet unlimited selama 7 hari.
Dari terminal ini kami menggunakan taxi online menuju penginapan yang sudah saya booking sebelumnya lewat Traveloka, untuk artikel perjalanan selama di Kuching akan saya tulis di artikel terpisah setelah ini yaa, hehe.
Perjalanan Pulang Kuching-Pontianak
Sedikit berbeda dengan perjalanan pergi, dari Kuching ke Pontianak dilakukan siang hari yaitu pukul 11 siang. Terminal keberangkatan tentu sama saat terminal kedatangan yaitu Kuching Sentral Complex & Bus Terminal. Harganya tiketnya juga sama ya.
Pukul 11.00 tepat, bis pun berangkat. Oh iyaa sebelum sampai ke Tebedu Border, bis juga singgah sekali di daerah Sirian. Di sini pengunjung dapat mampir ke minimarket buat belanja tapi ini hanya sebentar saja sekitar 15 menit.
Pukul 13.30 kami sudah sampai di perbatasan negara, seperti biasa cap passport di pos imigrasi. Menurut saya prosesnya lebih cepat saat pulang yah, mungkin karena kita tidak perlu menunggu jam buka pos karena ini masih siang.
Setelah melewati pos lintas imigrasi di PLBN Entikong dengan lancar, perjalanan pun dilanjutkan hingga istirahat untuk makan sore di daerah Sosok, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Berhenti di sini cukup lama, hampir satu jam, jadi bisa jajan-jajan dulu.
Oh iya kalau saat siang/sore, di sini ada bapak-bapak yang jual rujak buah enak loh. Wajib cobain kalau ketemu, soalnya buahnya banyak banget harganya cuma Rp.20.000,- saja satu porsinya 😍
Setelah semua selesai makan, perjalanan dilanjutkan kembali tanpa singgah alias langsung ke ALBN Ambawang, selama perjalanan pak supir memutarkan musik asik sekali, tanpa terasa perjalanan kami sudah berakhir dan tiba di ALBN pukul 19.00 WIB.
Nah, itulah singkat cerita perjalanan pengalaman naik BUS ASIA Pulang Pergi Pontianak-Kuching, untuk update informasi terbaru tentang Bus Asia Indonesia juga bisa intip instagram @busasia_ind ya.
Oh iya, apakah kamu punya pengalaman yang sama juga? Cerita dong di kolom komentar, atau jika ada pertanyaan boleh ditulis di kolom komentar juga yaaa. Semoga bermanfaat 😊
Busnya nyaman dan besar yah. Lumayan enak untuk perjalanan 7 jam an apalagi perjalanan malam hari. MAsih nyaman buat bobok juga. Yang terpenting di perbatasan mau nungguin penumpang yang lagi nge cap paspor hehehe
Kursinya cukup nyaman ya, jadi bisa bobo di jalan, 7 jam tau-tau udah pagi. Di sini walaupun bus malam aku suka engga bisa tidur sih, kecuali di jalan tol, kalau kelok-kelok ya auto mabok. Haha…
Ditunggu kisah selama di Kuching. Sepertinya selalu seru deh…
Busnya gede dan mewah ya kak. Dgn perjalanan yg menyenangkan itu, worthed sih harga segitu. Jalan2 menyenangkan ke luar negeri dgn murah meriah nih. Plus seru bgt lewat jalur darat. Serta bs melihat PLBN lagi. Pengalaman berharga bgt tuh selama perjalanan ya pastinya.
Ya ampun, senengnya bisa main-main ke negara tetangga melalui bis aja. Seperti biasa, aku paling suka kalau travel story ala Kak Siti. Pasti foto-fotonya bikin seger mata. Keren kak. Semoga aku juga bisa jalan-jalan ke Kalbar dan Kuching juga next time 😀
Hwah enak, ya, dari Pontianak bisa jalan-jalan ke Malaysia dengan pakai bus aja. Harganya worth it juga dengan kenyamanan bus nya yang besar dan mewah pula. It’s really have a nice journey
Wah, menyenangkan sekali nih, bisa naik bus lintas negera ya, Mbak. Bisa pesan tiket PP lagi. Jadi pas mau pulang, tidak pusing cari tiket bus lagi. terus enaknya, rute pergi dan pulang berbeda waktu. jadi bisa menikmati suasana malam dan siang hari. Busnya juga nyaman sekali, dan harganya juga pas di hati dan kantong hehehe.
Senengnyaaa bisa jalan-jalan ke negara tetangga naik bus aja. Enam jam perjalanan cukuplah ya buat tidur. Aku pribadi lebih suka perjalanan ketika hari masih terang sih … walaupun ya tidur juga. Hehehe… Btw, ruang tunggunya keren banget!
Galfok sama harga rujaknya, soalnya kurang lebih sama dengan di tempat daku kak, hahah.
Naik bis ke negara tetangga asik juga nih, yang penting dokumen perjalanannya kudu lengkap disiapkan ya
Seru kali Kak lintas negara pakai bis. Dulu aku pernahnya dari Malaysia ke Singapura sih naik bis
ke Luar Negeri tinggal nyebrang pake bus yaa, murmer lagi biayanya. Privilege orang2 Pontianak nih hihi. Bus bersih dan on time tuh nilai plus plus banget sih, biar nyaman apalagi perjalanan lumayan lama
Samapi di bagian Rujak Buah aku langsung tergoda, Buanyak banget porsinya dengan harga 20 ribu saja. Aku paling suka sama foto yang dari spion bisnya deh Kak. Cakep. Seru banget yaaa ngerasain pengalaman naik bus lintas batas negara begini. Terpukau juga sama foto suasana pagi di gerbang perbatasan.
Aku sampai cari tahu 80 RM berapa rupiah untuk naik bis lintas negara Asia Indonesia.
Ternyata kalau dirupiahkan sekitar Rp 257 ribu ya..
Pulang balik uda Rp 500 rb sendiri. Beneran seseru itu berpetualang naik Bus Asia Indonesia.
menarik banget sharingnya mbaa. aku baru tau kalau bisa naik bis. jadi kayak ke beda kota doang, padahal ini antar negara perjalanannya. hehe