Nature’s Bounty: Drafting Sustainable Wonders With Local Coffee #KopiLokalJuara

Gaes gaes!

Eksistensi tempat ngopi tiap hari makin ada aja gaksi gebrakannya, ngumpul-ngumpul sama bestie aja tuh larinya ke kopisyop. Tapi, tau gak sih kalo tanaman kopi terancam langka karena perubahan iklim! Aaaa bad news banget nih buat para pecinta kopi.

Mumpung masih bisa ngopi cantik, aku sambil nyimak kegiatan online belajar bareng tentang #KopiLokalJuara di @anomalicoffee bareng @ecobloggersquad 🍃 (Meskipun ikutnya online, yang penting tetap terhubung ya) yaitu Nature’s Bounty: Drafting Sustainable Wonders With Local Coffee #KopiLokalJuara

Terpilihnya aku untuk hadir di event ini meskipun secara hybrid itu berkat konten kopiku yang aku unggah di reels instagram karena mengikuti challange #KopiLokalJuara, sebagai pecinta kopi yang tinggal di kota dengan sebutan surganya tempat ngopi, ya kali gak maju duluan untuk ikutan ya kan hehe. Jika kamu penasaran seperti apa video yang membuat aku terpilih sila nonton dulu video berikut ini 😊

Jujur aku pribadi tentu bahagia sekali ketika bisa menghadiri acara yang digelar di Anomali Coffee Setia Budi pada 27 Oktober 2024 lalu. Acara ini digelar Hybrid sehingga aku yang jauh di Kalimantan ini tetap bisa mengikuti via live Instagram.

Acara ini digelar bersama perwakilan dari Java Kirana dan Anomali Group dengan menggunakan dresscode Coffee Tone, cakep ya. Di acara ini ada 2 pembicara yang di daulat untuk memberikan edukasi yaitu Noverian Aditya selaku founder dari Java Kirana dan Donna Elvina Amelia selaku Head of Indonesia Cofee Academy di Anomali group. Dari pembicara ini saja sebenarnya sudah keliatan bahwa materi yang disampaikan tentunya akan berkualitas ya.

Java Kirana

Noverian Aditya memaparkan bagaimana totalitas Java kirana dalam menjaga produktivitas kopi di Indonesia. Dimana semua diawali dengan menjaga kualitas petani dan pohonnya. Semua benar-benar terjaga dari hulunya hingga endingna menghasilkan kopi yang bagus.

Aku baru tau kalau kopi yang bagus itu adalah yang ketika panen dipetik cherry yang sudah merah. Cherry adalah sebutan biji kopi yang masih berbentuk buah utuh di pohon. Dimana apabila hasil panen tanpa sengaja memetik yang kuning atau hijau maka tahun berikutnya produktivitas pohon kopi tersebut akan menurun, Tak tanggung-tanggung, penurunan produktivitas bisa mencapai 25% di tahun berikutnya.

Idealnya kopi ketika panen akan menghasilkan 3kg cherry per pohon. Kalian bayangkan berapa pohon kopi yang diperlukan untuk membuat biji kopi skala karungan? tentu harus memiliki area yang luas bukan? apalagi sekarang kafe dan pecinta kopi sangat meningkat jumlahnya.

Hal inilah yang membuat Java Kirana juga berfokus pada 3 hal, yaitu 3P: Profit, Planet dan People.

  • People: Menjaga keberlangsungan petani, konsumen dan pengusaha
  • Planet: Menjaga perkebunan, keanekaragaman hayati dan biodiversity
  • Profit: Menjaga perekonomian harus terus berjalan seimbang

Java kirana memastikan bahwa proses kopi yang melalui banyak tahap benar-benar berjalan sesuai prosedur untuk menghasilkan kopi berkualitas ke pembeli baik dari downstream dan dan upstream side.

Hal unik yang aku baru tau dari Java Kirana bahwa sebenarnya kopi Indonesia itu spesial, itulah di Eco Blogger Squad kita selalu menyebutnya Kopi Lokal Juara. Karena biasanya kopi di berbagai negara itu akan beda rasa, tapi khusus di Indonesia yang hanya 1 negara tapi memiliki banyak sekali rasa.

Meski jenisnya hanya Robusta, Liberika dan Arabika, tapi bisa dicek bahwa rasana akan berbeda di tiap daerah. Tahukah kalian bahwa kopi Toraja itu rasanya menyerupai kopi brazil, Kopi aceh Gayo rasanya otentik Indonesia, Kopi dari Jawa Barat mirip dengan kopi dari Afrika Barat dan Kopi Papua mirip seperti Kopi dari Afrika Timur.

Jadi sebenarnya kita tak perlu kemana-mana untuk menikmati seduhan kopi dari negara lain, cukup membeli Kopi Lokal Juara dari petani kopi di Indonesia. Jadi dalam hal ini Java kirana yang menjaga kualitas kopi juga selalu berusaha menjaga keanekaragaman hayati dan biodiversity agar hasil panen kopi kita terus berkualitas dan mencukupi kebutuhan Indonesia bahkan kebutuhan ekspor.

Dari Event ini, kami semua juga diajari mengenai kualitas kopi, dimana kopi memiliki 3 grade kualitas yaitu Premium Coffee, Commodity Coffee dan Low-grade Coffee. Dimana level-level ini didasarkan pada proses pasca panen dan kualitas green bean (biji kopi)nya. Proses pasca panen itu adalah proses ketika merubah kopi cherry menuju ke green bean menjadi biji kopi pilhan yang sesuai kebutuhan konsumen.

Bagaimana dengan kopi sachet yang harganya sangat terjangkau di pasaran? So sad but true itu adalah kualitas low-grade. Jadi jangan heran lagi kalau menemukan kopi yang meskipun sama jenis varietasnya tapi berbeda jauh harganya, bisa jadi kualitasnya memang di grade berbeda dan rasanya juga pasti beda seduhannya.

Tapi ya, menurut aku, kualitas low-gradenya saja seenak itu. bagaimana yang premium, sekeren itu memang Kopi lokal juara Indonesia ya. Many thanks untuk Java kirana, edukasiku tentang kopi sudah setingkat lebih tinggi dan aku makin bangga pada kopi lokal.

Anomali Coffee

Jujur karena bukan warga Jakarta, saya baru tau anomali coffee ini. Yang awalnya aku kira hanya kopi biasa, ternyata tidak sesederhana itu sepak terjangnya. Melalui acara ini aku tau dari Donna Elvina Amelia selaku Head of Indonesia Cofee Academy di Anomali group bahwa selama ini eksistensinya itu sangat berpengaruh pada pemasaran kopi lokal Indonesia.

Anomali group ternyata tak sekedar memiliki Anomali Coffee tapi juga memiliki PT Kopi Asli Indonesia, memiliki Indonesia Coffee Academy dan PIJAK. semuanya ini dilakukan dalam upaya menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan kopi berkualitas tinggi.

Anomali group selain mensupply kopi-kopi, juga menyediakan jasa mesin-mesin dan kebutuhan pengembangan kedai kopi dan kafe-kafe, semua kegiatan perekonomian ini dilakukan oleh PT Kopi Asli Indonesia yang tentunya kopinya kopi lokal donk ya.

Melalui Indonesia Coffee Academy, Anomali mengkurasi kopi-kopi Indonesia dan kopi dari luar untuk belajar, jadi para pecinta kopi tak sekedar tau kopi yang sudah jadi biji saja, melainkan tau bagaimana kualitasnya, tau bagaimana jenis dan cara menjaganya.

Melalui PIJAK, dengan slogannya di Bumi Kita Berpijak Anomali terus menjaga kopi dan pra petani kopi untuk terus tumbuh bersama dan menciptakan Sustainable Indonesia Coffee. Dulu aku merasa dengan mengkonsumsi kopi lokal Indonesia kita sudah cukup andil menjaga kopi lokal ternyata da pihak-pihak lain yang perannya sangat totalitas menjaga semua keberlangsungan ini ya. Jadi, selain mengkonsumsi ada baiknya kita juga turut belajar dan menggaungkan kopi lokal juara Indonesia agar semua konsumen terus konsisten membeli kopi Indonesia saja.

Tau enggak sih, yang bikin aku kagum secara personal ke Anomali Coffee ini, karena dari hulu ke hilirnya kopi benar-benar dijaga. Dari hulu kan mereka dengan serius menjaga hubungan dengan petani dan fokus pada kopi lokal Indonesia.

Di bagian hilir pun, mereka pikirkan bagaimana agar penikmat kopi tidak menambah-nambah jumlah sampah (food waste) jadi untuk konsumen yang takeaway, benar-benar di pilihkan kemasan-kemasan yang biodegradable dan ramah lingkungan. Jadi tidak asal menjual kopi sementara sampah-sampah cupnya memenuhi bumi.

Diakhir acara, tentu saja tak lengkap jika tak ada kopi ya. Jadi di event ini teman-teman Eco Blogger Squad juga belajar menyeduh kopi yang benar dan menghasilkan aroma yang wangi kopinya bikin nyandu. Ada barista yang memberikan edukasi di akhir acara, waw banget ya ilmunya lengkap tentang kopi dari hulu ke hilir.

So, gimana nih? Sudah mulai jatuh cinta pada kopi lokal Indonesia?

Share this post: