Bako National Park Sarawak Malaysia
Media RWMF 2019 tidak hanya diajak untuk City Tour atau Wisata Kota saja, bersama Sarawak Tourism Board sebagai Sawarak Travel juga mengajak kami mengunjungi salah satu wisata alam di Sarawak yaitu Bako National Park.
Bako National Park atau Taman Nasional Bako merupakan taman nasional yang sudah ada sejak tahun 1957. Dimana didalamnya terdapat berbagai wisata alam berupa flora dan fauna yang menjadi cirikhas Negara Sarawak.
Seperti biasa setelah sarapan pagi di Damai Beach Resort para peserta sudah siap untuk berangkat ke Bako National Park pukul 8.00 pagi. Pesertanya tidak banyak hanya 11 orang saja, termasuk kami para blogger dari Indonesia.
Karena ini merupakan Taman Nasional, pengunjung yang datang harus wajib lapor dan membayar National Park Fees untuk update harga masuk serta booking online kamu dapat kunjungi sarawakforestry.com
Perjalanan kurang lebih satu jam dari hotel untuk sampai Bako National Park Carpark and Boat Jetty, tempat dimana kita melakukan resgristrasi, parkir BIS dan memulai perjalanan dengan menggunakan Jet Boat atau kapal motor dengan ukuran 45PK.
Setelah semua peserta naik boat, tepatnya ada dua boat dari tim kami. Kami pun mulai menyusuri Sungai Tabo untuk sampai di Taman Nasional. Taman Nasional ini cukup luas yaitu 27,27 km persegi. Sepanjang perjalanan kami dapat melihat hutan bakau, tebing-tebing batu yang unik dan garis pantai.
Beberapa kali kami diberi kesempatan untuk mengabadikan batu yang terbentuk menjadi unik akibat abrasi air laut. Saya dan penumpanglainnya diajak untuk memperhatikan kemudian mengimajinasikan bentuk dari batu tebing tersebut sambil mendengar cerita dari nahkoda kami.
Laut Cina Selatan sebagai muara sungai ini membuat kami semakin bahagia, karena saat itu kami sedang benar-benar beruntung dapat melihat gerombolan lumba-lumba yang sedang asik berenang, walau lompatannya tidak setinggi yang dibayangkan. Tapi, kami cukup bahagia melihatnya berenang di laut lepas. Menurut nahkoda kami, sangat jarang sekali lumba-lumbanya terlihat sebanyak ini.
Perairan disini memang bersih dan sangat terjaga, wajar saja para lumba-lumba senang bermain disini. Jangankan lumba-lumba saya pun senang berada disini tapi tetap harus hati-hati ya, bukan hanya lumba-lumba dan saya senang ada disini tapi buaya juga senang disini 😀
Setelah hunting bebatuan unik dan lumba-lumbanya sudah terpuaskan, kami melanjutkan ke Taman Negara Bako untuk makan siang dan melihat flora dan fauna di Hutan Bako.
Di taman nasional bako ini ada sebuah cafe namanya Karangas Cafe, tapi saya rasa ini rumah makan dimana pengunjung dapat mengambil sendiri makanan yang diinginkan kemudian bayar setelahnya sisa makanan harus dibersihkan sendiri. Do your self!
Setelah semuanya ready, kami pun mulai trekking Hutan Bako dengan jalan kaki, beberapa kali kami berhenti untuk mendengarkan penjelasan dari Guide kami kala itu. Lihat apa saja yang saya temukan di Hutan Bako:
Selain babi hutan yang banyak lagi hewan-hewan yang hidup bebas di Hutan Bako misalnya seperti monyet, bekantan, berbagai jenis burung, reptil dan lain sebagainya, namun sayang kamera yang saya tidak mampu membidik mereka dari kejauhan. Jadi, saya foto yang dekat-dekat saja ya 🙂
Kawasan Hutan Bako ini benar-benar luas, tidak cukup hanya sehari saja butuh sekitar tiga hari melakukan trekking ke semua tempat, jadi kami hanya menyusuri yang dapat kami jangkau saja. Jika datang lagi dengan waktu yang cukup lama, di area ini juga menyediakan penginapan atau bisa pilih camping area tapi menurutku camping disini tidak disarankan, menginat banyak monyet, sepertinya akan menganggu.
Semoga bermanfaat ^^
More Information:
Address: Muara Tebas Peninsular 93000, Kuching
National Park Opening Hours: 8.00am to 5.00pm
Monday – Sunday including Public Holidays
Bako Boat Service Counter (Monday-Sunday, 9.00am to 3.00pm)
Tel: +6011 25132711