Pliiss, Jangan Ada Lagi Sampah Plastik di Laut
Laut yang tenang, terumbu karang dan biota laut warna-warni beraneka ragam adalah hal yang saya sangat syukuri karena bisa tinggal di Indonesia dengan iklim tropisnya yang hangat.
Semenjak memiliki hobi main air di laut, saya rutin datang ke Pulau Lemukutan untuk latihan beberapa skill berenang saya meskipun hanya sekedar snorkeling atau freediving, hehe 😎.
Menikmati laut yang indah dan bersih tanpa sampah plastik adalah dambaan bagi semua makluk hidup yang menghuninya. Termasuk manusia dan biodiversitas lautnya sendiri, namun sayangnya hingga saat ini sampah masih saja menjadi masalah yang belum selesai, entah sampai kapan.
Sudah beberapa kali sih kita mendengar kabar penyu mati gara-gara makan kantong plastik? Mungkin beritanya sudah tak terhitung lagi berapa banyak jumlahnya.
Misalnya seperti foto viral tentang seekor kuda laut yang ekornya terlilit sampah cotton bud, anjing laut yang mati lemas karena lehernya terjerat plastik, atau penyu yang terlilit sampah plastik di sekujur tubuh hingga tak mampu berenang.
Jadi gak heran sih, sampai-sampai Indonesia dapat predikat ‘Penghasil Sampah Plastik Laut Terbesar Kedua di Dunia’ setelah Tiongkok. So, mana mungkin kita bisa berbangga dengan label seperti itu.
Bahkan, penelitian dari UC Davis dan Universitas Hasanuddin di pasar Paotere Makassar menunjukkan, 23 sampel ikan yang diambil memiliki kandungan plastik di perutnya. Karena sifat sampah plastik ini tidak mudah terurati, tentu proses pengolahannya menimbulkan toksik dan bersifat karsinogenetik (zat yang menyebabkan kanker).
Kantong plastik, seperti yang kita tahu dengan harganya yang murah, mudah ditemui dan digunakan membuat kantong tidak bisa lepas dari bagian dari hidup manusia.
Nyatanya, hampir semua kemasaran baik itu makanan dan minuman sebagian besar pasti menggunakan plastik. Ini baru makanan loh belum lagi barang-barang lain seperti perabotan rumah, mainan anak, alat olahraga, alat elektronik atau medis, dan masih banyak lagi.
Pasalnya sampah plastik dapat banyak menyebabkan kerugian, seperti: merusak rantai makanan, membunuh hewan, mencemari tanah dan air tanah, menyebabkan polusi udara, dan menimbulkan masalah kesehatan bagi manusia.
Fenomena booming pastik yang menjadi sampah saat ini menjadi kabar yang menakutkan hampir di setiap daerah. Tidak hanya di negara-negara berkembang saja, tapi juga di negara maju seperti Amerika, Inggris, dan Jepang. Maka dari itu mereka membuat teknologi terbarukan untuk mengatasi masalah ini.
Lalu bagaimana dengan sampah plastik yang ada di Indonesia?
Berdasarkan informasi dari Indonesia.go.id, Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun. Sebanyak 3,2 juta ton di antaranya merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut.
Meskipun sejumlah peraturan sudah ditetapkan dan gerakan diet kantong plastik sudah dilakukan, dibutuhkan partisipasi lebih banyak orang untuk mengurangi dampak buruk sampah plastik bagi lingkungan. Berikut ini solusi untuk mengurangi sampah plastik yang bisa kamu lakukan juga loh, meskipun dengan cara yang paling sederhana.
1. Membawa Totebag atau Tas Belanja
Yesss, pertama kamu bisa mulai dengan selalu membawa totebag/tas belanja kemanapun kamu pergi. Baik itu hanya sekadar ngopi, nyantai, traveling, kuliah, dan lain sebagainya. Untuk mengantisipasi kalau selama kegiatan ingin berbelanja sesuatu.
Saat ini sudah banyak kok totebag yang didesain minimalis, dengan ukuran kecil tapi pas dibuka muat semua belanjaan kamu. Terlebih di era teknologi yang canggihnya bukan main ini, kita juga bisa desain atau custom totebang sesuka hati 💕.
Diluar itu semua, kita sudah berpartisipasi untuk mengurangi sampah plastik sekali pakai. Kamu punya totebag? Coba deh foto OOTD dan upload ke sosial media kamu, biar jadi trend dan banyak yang ngikutin.
2. Tidak Membeli Makanan/Minuman dengan Kemasan Plastik
Kedua kita bisa memulainya dengan tidak membeli makanan/minuman yang dibungkus dengan plastik. Karena rata-rata makanan cepat saji hingga snack sudah banyak menggunakan plastik.
Coba deh lihat beberapa tempat sampah, rata-rata sampahnya pembungkus makanan dan botol minuman plastik kan? Belum lagi sampah plastik yang bisa sampai ke laut.
Kita memang tidak bisa ngehentikannya 100%, tapi kita bisa memulai untuk menguranginya dengan membawa tempat makan dan tumbler sendiri dari rumah. Jika pun terpaksa pilihlah plastik biodegradable atau plastik dengan label eco, dimana plastik ini tidak dirancang untuk jangka waktu yang lama.
Selain lebih bersih dan mengurangi sampah, kadang kita malah dikasi lebih loh sama pedagangnya. Para penjual justru lebih senang kalau pembelinya bawa tempat sendiri 😊.
Oh iya, alternatif lainnya kita dapat membeli produk yang ramah lingkungan seperti: kue atau sayur yang dibungkus daun, tali pengikat dengam serabut batanh pisang, besek, dan masih banyak lagi.
Eittss, jalan lupa untuk selalu habiskan makanan kamu ya. Jangan sampai ada sisa makanan kamu yang terbuang sia-sia.
Btwe, ini baru dua loh, masih banyak cara lainnya yang bisa kita lakukan untuk mengurangi sampah plastik dan menjaga Bumi. Apakah itu? Coba intip deh website Team Up For Impact.
Team Up For Impact #TimeforActionIndonesia
Bicara soal melakukan kegiatan berdampak bagi Bumi, kamu juga bisa ikut berpartisipasi dalam Time Up For Impact loh, dimana kegiatan ini bertujuan untuk kita agar bisa berkontribusi dalam kegiatan ramah lingkungan, sekaligus mengajak lebih banyak teman.
Bergerak bersama menuju Indonesia menjadi Climate Super Power dan menyelamatkan bumi.
Btwe, nih ya kebetulan saya juga ikut berpartisipasi dalam kampanye Team Up For Impact Every day saat nyantai sore di salah satu taman di Kota Pontianak. Intip deh video berikut ini:
Oh iya, kalian sudah pada tahu belum soal kampanye ini? Menyambut Hari Bumi pada bulan April nanti, ada tujuh challenge seru yang bisa kamu ikuti di Team Up For Impact, satu diantaranya seperti yang saya lakukan ini.
Yes ga ada kata telat dan ngga ada langkah yang terlalu kecil, karena sesederhana apapun aksi kita, kalau dilakukan serentak bersama-sama akan berdampak besar untuk bumi!
Buat kamu yang pengen tahu info lebih lengkap dan ikutan challenge ini, jangan lupa check di link ini ya! Yuk, ambil bagian untuk buat perubahan baik bagi Bumi yang kita cintai! Kita jadikan kebiasaan baik bersama-sama, Let’s Team Up For Impact! 💚🌍🌎🌏
#UntukmuBumiku #TeamUpforImpact #EBS2021 #EcoBloggerSquad
Artikel ini terpilih sebagai salah satu sumber inspirasi Twinkl dalam kampanye “Hari Bumi Planet vs. Plastics: PlasticDetox challenges” dari penerbit bahan ajar pendidikan Twinkl.
Padahal dulu udah bagus yaa Kak Siti kantong plastik berbayar. Itupun benar2 buat yg darurat misal ga ada space di tas lagi atau untuk barang2 basah yg ga bisa ditaro di tas langsung. Cuma sekarang aturan itu dihilangkan gara2 retail banyak diprotes. Padahal dulu pas aku masih tinggal di Jepang org2 sampe bawa koper loh buat bahan2 belanja bulanan mereka. Semoga Indo bisa contoh hal2 positif kyk gt biar ga ketergantungan sama kantong plastik lagi!
Sudah saatnya kita kompak untuk melakukan hal sederhana, tapi bisa berdampak ya kak. Semoga saja populasi sampah di Indonesia bisa berkurang dengan team up for impact everyday.
Saya kalau abis baca tulisan kayak gini langsung tertampar deh. Soalnya saya masih merasa belum berkontribusi banyak untuk bumi ini. Semoga saya bisa mulai pelan-pelan melakukan langkah-langkah kecil demi bumi menjadi lebih baik
Wah, kita di posisi no 2 ya ddalam hal sampah plastik? Jumlah penduduk besar juga jadi masalah nih. Semakin banyak orang, semakin banyak sampahnya. Kalau kita disiplin dan punya ksedaran sih bisa mengurangi ya. Mudah-mudahan makin banyak yang sadar bahaya sampah plastik ini.
Menurutku emang kebiasaan orang Indonesia yang dikit-dikit pake plastik ini nah sulit bangettt buat diubah, jadinya gitu deh jumlah sampah plastiknya ngeri banget. Semoga dengan aksi kecil dari Team Up for Impact, bisa berdampak besar yak. Aku juga join di TUFI lhoh kak Siti!
sampai saat ini kalau belanja ke pasar sy mendapat komentar ada yang menyindir, ada yang memuji, karena kalau ke pasar sy bawa keranjang dan kotak-kotak plastik sebagai wadah untuk beli jajan atau wadah untuk beli lauk, sebuah langkah sederhana yang dapat sy lakukan saat ini
Menangani sampah perlu keseriusan banyak pihak agar supaya penanganan sampah jadi maksimal dan kenyamanan semua.
Aku pun selalu berusaha tidak menggunakan sampah plastik. Yang bikin miris adalah saat emak-emak yang sering belanja itu selalu pakai plastik dan itu terjadi setiap harinya. Dan jumlah masyarakat juga sangat banyak. Alhasil banyak sekali sampah plastik menumpuk karena budaya buang sampah sembarangan juga masih melekat di negara kita.
Kalau misa ditegur, mungkin mereka akan bilang “lah ngapa kamu ngurusin kayak gitu?”
Terima kasih Kak, untuk mencintai diri sendiri saja kita seringkali harus diingatkan dan diajari caranya. Apalagi mencintai bumi, yang aku tahu orang-orang terlalu ingin rumah bersih tapi tak punya tempat untuk buang sampah plastik mereka. Dan mereka nggak malu juga menghasilkan sampah plastik terus menerus.
Sampah plastik memang merusak dan membahayakan lingkungan, tp syg nih skrg plastik penggunaannya msh banyak huhu
Langkah yang mungkin cukup efektif yaitu dengan memberikan denda/sanksi kepada si pembuang sampah. Meskipun rasanya sulit diterapkan, tapi tidak ada salahnya untuk dicoba.
Perkara sampah plastik ini sungguh luar biasa repot ngurusnya. Kita berkampanye minim sampah plastik, mato matian, do siso lainnya ada banyak orang memproduksi sampah plastik teruus menerus.
3 juta ton sampah plastik? Wow!! Banyak banget astaga. Memang sulit banget ngurangin plastik, aku pun masih berusaha susah payah
setuju banget nih, hal-hal kecil seperti ini kalo satu indonesia kompak bisa menyaingi tingkat kebersihan di negara-negara maju lho.
Aku ya gitu, Kak. Sekeluarga udah berusaha membiasakan bawa kantong pas belanja. Belanja ke minimarket ga perlu minta plastik, langsung masuk tas atau kantong bawaan–apalagi kalau cuma beli benda kecil. Sampah plastik seperti kemasan minyak dan detergen bisa dimanfaatkan buat nanam biji, ya lumayan memperlambat laju sampah plastik. Serem kalau sampah plastik sampai terbawa ke laut seperti di gambar.
Jangan ada lagi sampah plastik diantara kita. Jagalah bumi, dengan mengurangi penggunaan sampah plastik
Wah ternyata Indonesia dapat predikat juara kedua penghasil sampah ya kak. Aku juga coba kurangi sampah plastik misalnya pas belanja bawa tas sendiri, bawa sedotan sendiri. Kayaknya selanjutnya kurangi belanja online sih kak. Soalnya sampah pembungkusnya banyak banget
ya ampun peringkat kedua penghasil sampah, baru tahu,
duh sedih bgt liat dalem air, di laut di sungat ada plastik2 gitu, ada cutton bud loh ya ampun, hhuhu.
susah klo ngajak org lain minimalisir pemakaian plastik ya mba, mulai dari diri sendiri aja wess yaa