Wisata Edukasi Konservasi Penyu Paloh
Apa yang kamu pikirkan ketika mendengar kata Penyu? Mungkin sampai saat ini masih ada orang yang masih belum dapat membedakan antara Penyu dan Kura-Kura ya ga sih? Jadi meskipun sekilas mereka memang hampir mirip tapi ternyata sangat jelas berbeda loh.
Sebelum saya membahas lokasi wisata edukasi konservasi penyu yang ada di Paloh Sambas ini, sebaiknya sedikit saya sampaikan tentang perbedaan penyu dan kura-kura ya. Dapat kamu lihat melalui infografis dibawah ini, dimana penyu lebih lama menghabiskan waktunya di dalam laut sedangkan kura-kura lebih sering ada di darat. Hal yang cukup menonjol terletak pada kaki dan tangannya kura-kura memiliki kuku dan cakar sedangkan penyu memiliki sirip yang digunakan untuk berenang.
Tidak hanya itu saja, perbedaan juga terlihat pada jenis makanannya, cara bertelur, bahkan umurnya. Nah, diartikel ini akan saya bahas tentang penyu ya. Memang suatu keberuntungan saat saya mengunjungi paloh tanpa direncanakan sebelumnya, karena saya berkesempatan untuk melakukan kegiatan pelepasan penyu dan ikut melakukan monitoring pemantauan penyu bertelur dimalam hari.
Kegiatan yang saya lakukan ini tepat di kawasan konservasi Pos Monitoring Penyu Sungai Belacan Paloh WWF bertepatan juga dengan pantai peneluran penyu paloh Kabupaten Sambas.
Jika sudah sampai di lokasi ini, kamu dapat singgah di basecamp pos monitoring penyu terdapat petugas yang dapat membantu tamu yang datang untuk eksplore sekitar kawasan pos monitoring penyu, seperti tempat penagkaran tukik, lokasi penanaman telur, hingga pelepasannya.
Di pos monitoring ini terdapat berbagai fasilitas lain seperti toilet, mushola, tempat pertemuan, camping area, pantai, life jacket dan lain-lain. Untuk masuk kesini gratis, tapi tetap harus jaga kebersihan dan ketertiban ya taman-teman.
Pelepasan Tukik (Anak Penyu)
Ketika kita datang saat sore hari, itu adalah waktu yang tepat dimana menjelang malam anak penyu atau tukik yang baru berumur satu hari sudah siap untuk dilepaskan ke laut. Dipilihnya waktu tersebut karena minim predator yang mengincar para tukik ini, biasanya waktu pelepasan juga dilakukan pada pagi hari. Karena penyu sekali bertelur menghasilkan banyak telur sehingga anakan tukik ada ratusan sekali dilepaskan.
Saat menjadi tukik, anak penyu ini terlihat lucu dan menggemaskan. Walau pun umurnya baru satu hari tapi canggangnya sudah cukup keras serta sirip yang mampu untuk berenang dengan cepat.
Tukik tukik ini tidak boleh dibiarkan di penangkaran berlama-lama apalagi sampai satu minggu, karena tukik ini memiliki cadangan makanan dibagian perut untuk dirinya untuk bertahan selama sekitar satu minggu.
Saat pelepasan tukik ke laut tidak boleh dibantu oleh siapa pun, karena pada dasarnya semua tukik yang baru menetas dia akan selalu berjalan ke arah lautan selain itu para tukik ini akan merekam memori kehidupannya sejak ia menetas hingga tumbuh menjadi penyu dewasa nanti. Harapannya semoga para tukik ini dapat terus hidup sehingga kelestariannya tetap terjaga dan kembali bertelur di pantai ini lagi.
Keberadaan penyu ini memang sangat rentan dan terancam, selain karena perburuan liar, pencurian telur, kondisi laut juga mengancam seperti polusi, pemanasan global, sampah dan lain-lain. Apalagi banyak yang mengatakan dari 1000 tukik hanya satu saja yang dapat bertahan hidup.
Belajar tentang ilmu konservasi dan kelautan memang sungguh menyenangkan, ingat mereka bukan untuk dikonsumsi ya. Pastikan kita tetap dan terus menjaganya, karena keseimbangan ekosistem laut juga bergantung dengan keberadaan penyu laut ini.
Monitoring Penyu Bertelur
Ingin melihat bagaimana penyu bertelur di sepanjang pantai Paloh? Berarti kamu harus bermalam di Pos Monitoring ini juga, karena kegiatan monitoring dilakukan pada saat malam hari, dimana kawasan minim cahaya dan gangguan predator.
Nah, kesempatan ini saya bersama kelompok mahasiswa Ilmu Kelautan Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura yang sedang kerja praktik disini. Beberapa kegiatan yang mereka lakukan dalam monitoring adalah menitik sektor lokasi sarang penyu, ukuran penyu, jumlah telur, kedalaman sarang, ukuran batas vegetasi, dan lain-lain bahkan mulai proses penangkaran hingga pelepasan juga dilakukan para mahasiswa ini. Mereka juga andil dalam menjaga telur-telur penyu ini agar tidak dicuri oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Saat melakukan kegiatan monitoring kami menyusuri sepanjang pantai dalam kondisi gelap, dimana motor yang kami kendarai tidak boleh menyalakan lampu hanya boleh menggunakan senter tangan atau headlamp. Nah, jika ada jejak penyu yang baru naik pastikan tidak menyalakan cahaya sedikit pun kecuali penyu sudah selesai bertelur dan kembali lagi ke laut.
Pengunjung yang datang diperbolehkan untuk berfoto dengan penyu ini, tapi pastikan jangan mengganggu saat bertelur atau baru naik, serta tidak terlalu ramai. Penyu yang kami temui selama monitoring ini adalah jenis penyu hijau, karena jenis ini memang banyak ditemui disini selain penyu sisik dan penyu lekang. Sebenarnya ada satu jenis penyu lagi yaitu penyu belimbing, tapi sayangnya sudah tidak ditemukan sejak tahun 2010.
Location: Pos Monitoring Penyu Sungai Belacan, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat
Tempat ini sangat cocok untuk kamu yang ingin belajar tentang konservasi terutama penyu, untuk mengedukasi masyarakat dan generasi muda yang peduli akan lingkungan. Salam konservasi salam lestari!
Semoga bermanfaat ^^
di Banyuwangi ada tempat penangkaran di alam seperti ini, sayangnya aku belum sempet kesana
seringnya yang kesana lebih banyak turis asing
hi..boleh minta contact no. petugas penanggung jawab Wisata Edukasi Penyu Paloh?