Mengunjungi Borneo Cultures Museum
Ini dia museum terbesar kedua di Asia Tenggara!
Borneo Cultures Museum baru saja diresmikan pada 9 Maret 2022 lalu, setelah empat tahun pengerjaan. Museum dengan luas 31.000 m² ini terletak di tengah Kota Kuching. Tepatnya di Jalan Tun Abang Haji Openg, 93400 Kuching, Sarawak, Malaysia.
Bangunan megah berwarna emas yang terdiri dari 5 lantai ini memiliki berbagai pameran dan aktivitas edukasi menarik, dimana hampir semua aktaksinya memadukan budaya dan teknologi yang modern.
Borneo Cultures Museum ini terdiri dari beberapa ruangan terpisah di setiap lantai diantaranya adalah:
- Lantai 1: Temporary Exhibition Gallery, Museum Auditorium, Museum Function Room, Museum VIP Lounge, Museum Shop, Museum Restaurant.
- Lantai 2: Children’s Gallery (Galeri Kanak-kanak), Love our Rivers (Sayangi Sungai Kita), Arts & Craft.
- Lantai 3: Permanent Gallery, In Harmony with Nature (Coastal, Rainforest, Highlands), Museum Education Room 3.
- Lantai 4: Permanent Gallery, Time Changes (Cave Discoveries, and Borneo Empires), Sejarah Pembentukan Sarawak, Multipurpose Room 2, Museum Education Room 4.
- Lantai 5: Permanent Gallery, Objects of Desire (Trade of Craftsmanship, Powerful Designs, and Status), Museum Education Room 5.
Sewaktu saya mengunjungi museum ini, masyarakat Malaysia sedang memperingati Hari Ayah. Senang sekali melihat banyak anak-anak yang antusias bersama ayah/ibunya berkeliling museum, bertanya ini itu, dan mencoba teknologi bersama.
Penasaran di dalamnya seperti apa? Baca artikel ini sampai habis yaaa 😁
Rasa sejuk menyapa kulit ketika kami memasuki ruangan bereskalator seperti mall-mall mewah. Sebelum explore setiap pengunjung diberi sebuah nametag khusus bertuliskan VISITOR di area lobby, dan dianjurkan untuk menyimpan barang bawaan seperti tas, jaket, dan botol minum di ruangan locker.
Kami juga diberi beberapa pengarahan oleh guide, beberapa diantaranya adalah dilarang membawa tripod dan mengambil foto menggunakan cahaya flash selama berada di dalam museum.
Menyusuri Sungai di Children’s Gallery
Tempat pertama yang saya kunjungi adalah Children’s Gallery, iyaa galeri untuk anak-anak! Eittss, bukan berarti yang dewasa ga boleh masuk ya.
Nah, seperti yang kita ketahui bersama Borneo atau Kalimantan merupakan daerah yang punya banyak tempat yang dialiri oleh sungai. Sungai juga satu diantara sumber penghidupan setiap makhluk yang tinggal di sekitarnya.
Di sini terdapat beberapa galeri dan aktivitas sungai, melihat tumbuhan dan hewan apa saja yang ada di sekitar sungai. Pengunjung diajak berpetualang menggunakan sampan sambil menyusuri sungai, air tejun, dan mangrove yang dikemas dengan menarik secara digital.
Kegiatan ini membuat saya berimajinasi seolah menjadi nyata, saking asiknya sampai tak sempat saya abadikan.
Tak hanya sekedar melihat keindahan saat melakukan petualangan menyusuri sungai di Sarawak, pengunjung pun diajak untuk menjaganya terutama dari sampah plastik.
Dengan melihatkan berbagai sampah yang sering ditemui di sungai, disusun yang menggunung tinggi, kemudian terdapat video singkat dampaknya di dalam terowongan sampah.
Keharmonian Alam & Manusia
Dari Childern’s Gallery yang ada di Lantai 2, saya lanjutkan ke lantai 3 yaitu In Harmony with Nature alias Keharmonian dengan Alam. Nah, disini dibagi lagi menjadi tiga bagian yaitu Coastal (Pesisir Pantai), Rainforest (Hutan Hujan Khatulistiwa), dan Highlands (Dataran Tinggi).
Hal yang saya senangi disini adalah kita dapat berinteraksi dengan teknologi sensor (sentuh, gerak, dan panas) serta VR (Virtual Reality). Penggambaran alam dibuat nyata, bahkan kita bisa seolah-olah berada di tempat yang tinggi, menjadi seukuran hewan-hewan kecil, dan mendegar langsung suara alam dengan jelas.
Masih di ruangan yang sama terdapat beberapa fosil hewan yang diawetkan, beberapa hewan ini memang banyak hidup di kawasan hutan Borneo.
Melihat lebih dekat, membuat saya mengagumi keindahannya, kita pun dapat mendengar suara asli dari rekaman audio hewan tersebut saat menyentuh hologram yang ada di dinding. Keren yaa 😎
Pada setiap lantai tiga sampai lima ada Permanent Gallery alias Galeri Tetap, disini kita dapat melihat pameran berupa barang peninggalan, artefak, fosil, foto-foto, dan masih banyak lagi.
Tentu barang-barang seperti ini tidak boleh disentuh sembarangan ya ⚠️
Time Change, Sejarah Terbentuknya Sarawak
Ada sebuah buku digital seukuran ruangan yang dapat dipindahkan perhalamannya dengan sensor gerak tubuh manusia, isinya sebuah sejarah kehidupan yang ada di Sarawak.
Yap, saya ada di lantai 4 tepatnya pada galeri Time Change alias Peredaran Masa.
Object of Desire
Lanjut ke lantai tertinggi yaitu lantai 5 ada Object of Desire, dan ini adalah galeri pameran favorit saya! Di ruang tersebut, kita diajak untuk melihat ragam warna karya seni yang cantik-cantik. Seperti seni ukiran spiritual, manik-maik, hingga seni tatto.
Oh iya, ada satu ruangan juga seperti photo box khusus yang ingin berfoto dengan tatto yang dibuat secara tradisional. Tapi saya hanya bisa melihat proses orang lain saja soalnya antriannya rame banget, mengingat waktu kunjung saya dibatasi hanya 2 jam 🙈
Sehabis mengunjungi ruang pameran tadi, kami disuguhi satu pemandangan. Karena sudah di level paling atas, disini dari jendela besar ini kita dapat melihat pemandangan Kota Kuching dari ketinggian. Dari sini Ibu Kota Sarawak Malaysia terlihat sangat rapi dan tertata, dan mari kita swa-foto sejenak.
Terakhir sebelum saya mengakhiri trip saya di Borneo Cultures Museum saya singgah dulu di Museum Shop yang berada di lantai dasar alias lantai 1. Tentu ada banyak produk yang dijual disini, mulai dari boneka, gelang, pakaian, kerajinan tangan, dan lainnya.
Saya pribadi jatuh cinta sekali dengan Borneo Cultures Museum, museum ini pun menjadi museum favorit saya, karena isinya benar-benar mewakili alam dan budaya asli yang ada di tanah Borneo termasuk di Sarawak Malaysia dan Kalimantan Indonesia.
Ternyata setelah dua jam saya masih belum puas mengelilingi museum ini. Seharian pun nggak cukup kayaknya. Hahaha. Yuk, yang mau ke Borneo Culturals Museum ajak-ajak saya ya 😉
Untuk info terkini tentang Borneo Cultures Museum dan melihat beberapa foto-foto museum ini, kamu bisa mengunjungi website nya di sini ya.
Biaya tiket masuknya, sampai artikel ini terbit masih GRATIS! Selamat menikmati Borneo Cultures Museum ❤️
Borneo Cultures Museum
Instagram: borneculturesmuseum
Alamat: Jalan Tun Abang Haji Openg, 93400 Kuching, Sarawak, Malaysia
Perjalanan ini adalah undangan media trip dari Sarawak Tourism Board dalam rangkaian Rainforest World Music Festival 2022. Saya dan teman-teman travel blogger mengeksplor beberapa tempat wisata di Sarawak, Malaysia. #RWMF2022 #MoreToDiscover #JourneyAwaits
Wow desain museumnya cakep bangeeet
Dari luar udah kelihatan unik dan menarik
Apalagi pas intip isinya. Bikin penasaran banget
Kereeeen. Semoga ada rejeki bisa berkunjung ke sana
wah bagus banget museumnya, awalnya kukira di Indonesia dan mau masukkin wish list, tapi di Malaysia jg gapp sih sebenernya ya, biar jdi dream trip sama anak-anak juga, nice info mba 🙂
Huah seru bgt museumnya, tapi sayangnya ini di Malaysia. Kalo ada di Indonesia pasti lebih merasa senang karena bangga gitu punya museum sekeren ini hehe
Suka banget sama museumnya jatuh banget dari arsitektur hingga pelayanan yang disuguhkan dari Museumnya. Mupeng semua mbak Mus.
Pantesan seperti baru denger “Borneo Cultures Museum”, ternyata letaknya emang bukan di Indonesia. Emang keren banget deh, selain arsitekturnya yang bagus, ternyata isinya juga bagus bangeettt, benar-benar mewakili alam dan budaya asli yang ada di tanah Borneo. Semoga aku bisa berkunjung ke sana, spill caranya dong kak gimana bisa diundang sama Sarawak Tourism Board, hehe.
Cakep banget museumnya. Tadinya kukira ini letaknya di Indonesia, ternyata di Malaysia, karena sama-sama menghuni Pulau Borneo sih ya
Wih museumnya keren banget kak, apalagi bisa mendengar secara langsung bunyi dari hewan-hewan yang udah gak ada dan fosil disana.. Jadi serasa melihat dan menyaksikan secara langsung kehidupan hewan tersebut. Top deh!
Museumnya dari luar sudah sangat menarik mata untuk disinggahi, apalagi setelah membaca suguhan galeri di dalamnya, anak-anak suka orang dewasa betah mengelilinginya setiap lantai.
Semoga diberikan kesempat berkunjung ke Borneo Cultures Museum.
Wah, jadi penguins mengunjungi museumnya. Kalau dekat udah ku bawa anak-anak ke museum Borneo. Pasti mereka bakalan suka nih.. masuknya gratis pula.
Ya ampun.
Keren banget Borneo Cultures Museum ini bisa jadi museum terbesar kedua di Asia tenggara. Tingginya aja sampe 5 lantai ya mbak. Macam mall aja .
Ya ampuun cantik banget mbak isi museumnya. jadi pengin ke sana. Kapan ya ke serawak.
Aiihh kupu kupu raksasanya memukau kak Siti, haha. Aku jg pernah denger nih soal borneo cultures museum, di acara apa yaa aku lupa, di TV pernah liat pokoknya. Mudah2an ntar bisa kesana suatu saat, aamiin
Kalau lihat bangunan emasnya ini gak nyangka bahwa adalah museum. Karena keren…apalagi yang pas fotonya kak Siti loncat itu. Cakep ini dapat wawasannya, plus bahagia juga karena bisa spot foto yang menarik
Museumnya keren banget yak. Banyak banget koleksinya dan lumayan luas ya kak
cantik sekali 🙂 jadi pengen kesana hihi lengkap ya menampilkan khas borneo nih, jadi penasaran main-main kesana, ajakan anak lebih seru kali ya 🙂
Keren banget tempatnya, apalagi kedua terbesar di Asia Tenggara. Duuh kapan bisa ajak anak anak kesana?
Maafkan sayaaa…
Sebelumnya aku pikir Borneo ini masuk wilayah Kalimantan, ternyata Borneo Cultures Museum ada di Kuching, Sarawak, Malaysia.
Panduan banget bagi yang menyukai wisata museum, kita bisa belajar banyak mengenai cinta lingkungan dan dampaknya bila manusia tega membuang sampah sembarangan.
Keren ya musiumnya. Arsitektur bangunnnya juga megah banget. View yang disajikan pun tak kalah indah
Mba, mupeng banget nggak, sih, lihat foto-foto cantik di mari. Duh, travel blogger emang kece, deh. Jalan-jalan berkat menulis. Yuhui!
Ya Allah kupikir ini di Indonesia kok cakep banget Kalimantan diginiin. Ternayat di Serawak, semoga Indonesia juga terinspirasi buat yang kaya gini euy
Mbak beneran aq bingung, Borneo Culture Museum ini aq pikir ada di Kalimantan kah, kok bagus banget. Ternyata di Serawak ya.