Naik Bis DAMRI Antar Kota Pontianak-Sintang

Bukan pertama kalinya naik bis juga bukan pertama kalinya ke Kabupaten Sintang, tapi ini adalah cerita pengalaman pertama kalinya aku naik bis DAMRI antar kota dari Pontianak-Sintang yang durasi perjalanannya 8 jam.

Artikel ini sengaja dibuat hanya sekedar sharing pengalaman saja sekaligus dokumentasi untuk diri sendiri kalau ini perjalanan pertamaku naik bis ke Sintang, ya siapa tahu juga buat nambah-nambah informasi jika kamu punya tujuan yang sama di waktu dekat setelah artikel ini tayang, jadi ada gambarannya ya kan.

Perjalanan menggunakan bis berjam-jam sudah beberapa kali aku lakukan diantaranya, perjalanan lintas negara Pontianak-Kuching dengan durasi yang hampir sama. Nah, kalau perjalanan menggunakan DAMRI juga pernah tapi hanya di dalam kota saja, seperti ceritaku menelusuri wisata murah di Pontianak bersama teman-teman GENPI.

Sebelum memulai perjalananku ke Sintang pakai BIS ini aku sempat bertanya ke beberapa teman yang sudah pernah sebelumnya, saat dijelaskan pikiranku ya cukup mudah sih. Ditambah beberapa informasi yang aku terima di group WhatsApp kelompok trip kali ini.

Loket DAMRI di ALBN Ambawang Kubu Raya

Perjalananku ke Sintang ini gak sendirian, tapi bersama beberapa teman dari Pontianak, yaitu Henki, Indra, dan Dian (totalnya berempat). Untuk tiket bis ini kami sepakat untuk beli online di Traveloka, nah di aplikasi ini sebenarnya ada juga pilihan bus lainnya, dan pilihan jam keberangkatan. Selain Traveloka tiket bis DAMRI juga bisa dibeli di aplikasi DAMRI ya, harganya sama sih.

Tapi berhubung ingin lebih cepat sampai agar ada waktu yang cukup untuk istirahat, kami memilih jam paling pagi yaitu jam 8 WIB. Oh iya harga tiket bus-nya Rp.180.000,-/orang untuk DAMRI Executive. Naiknya di Terminal ALBN (Antar Lintas Batas Negara) Ambawang, Kubu Raya.

Seperti biasa kalau sudah booking dari Traveloka kita dapat e-ticket di email pemesan, tiket elektronik ini bisa ditukar dengan tiket fisik di bagian loket perjalanan domestik yang ada di terminal. Tapi biasanya tiket fisik kebanyakan untuk yang melakukan perjalanan dinas untuk laporan, berhubung ini perjalanan pribadi jadi itu tidak perlu. Cukup tunjukan e-ticket ke petugas, kita sudah bisa naik bis-nya, lebih hemat kertas ya kan, dan tidak nyampah.

Sebelum naik bis, kita akan diarahkan di ruang tunggu, menurutku ini tidak butuh waktu cukup lama, baru beberapa menit saja duduk di kursi tunggu, tahu-tahu bis sudah ready dan siap berangkat. Meskipun saat pemesanan kami ada memilih nomor kursi, namun kenyataannya kami bebas duduk di mana saja, karena banyak kursi yang kosong, haha.

bus-mate

Berhubung perjalanan ini lumayan panjang yakni 8 jam, beberapa bekal seperti snack, minuman, playlist musik, tws-buds, sudah disiapkan (meskipun kenyataannya 70% selama di bis aku tidur, wkwk). Selain AC dan toilet di dalam, fasilitas yang ada di bis DAMRI ini ada disediakan makanan gratis (air mineral 350ml dan roti kopi). Jangan khawatir kehabisan daya, ada charger USB di setiap kursi.

Roti Kopi dan Charger

Perjalanan 8 jam ini ada istirahatnya gak? Adaaaa, yaitu setelah 4 jam perjalanan bis ini akan berhenti di daerah Sosok, Kabupaten Sanggau, tepatnya di rumah makan padang yang bukanya 24 jam. Di sini bis akan berhenti sekitar 30 menit sebelum lanjut lagi, penumpang bisa makan, solat, dan lain-lain.

Singgah di Rumah Makan Padang (Sosok, Sanggau)

Berhubung perjalananku ini di siang hari, paslah di waktu makan siang. Lalu bis jalan lagi, dengan prediksi akan tiba di terminal bis DAMRI yang ada di Kabupaten Sintang pukul 4 sore. Selama perjalanan aku cukup menikmati pemandangan, seperti aliran sungai kapuas, perkotaan Sanggau-Sekadau, kebun-kebun sawit, hingga beberapa jembatan penghubung.

Bis DAMRI yang aku naiki ini punya jendela yang cukup besar, berasa transportasi kereta panoramic yang ada di pulau Jawa, namun aku kadang merasa silau/kepanasan karena gak ada hordennya.

Pemandangan dari bis DAMRI

Pukul 4 sore, benar saja bis ini tiba tepat waktu di terminal bis Tugu BI (Bank Indonesia) Kabupaten Sintang. Satu per satu barang yang kami simpan di bagasi dikeluarkan, akhirnya perjalanan 8 jam di bis selesai. Selanjutnya kami menunggu jemputan mobil yang sudah kami buat janji, untuk bermalam di Sintang.

Touch Down in Sintang
Dijemput Mami Rita

Sampai di sini dulu perjalanan pengalaman pertamaku naik bis DAMRI ke Sintang, selama di Kabupaten Sintang tentu ada destinasi yang kami kunjugi update-nya silahkan baca artikel Sintang lainnya setelah ini ya! Semoga bermanfaat 😊

Share this post:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *