Pendakian Singkat Bukit Jamur Bengkayang

Saya selalu yakin sulit atau mudah nya sesuatu adalah tentang bagaimana sugesti orang tersebut. Katanya pendakian itu hanya tentang mental daripada fisik, dan saya percaya itu. Buktinya, saya yang bukan pendaki senior, selalu bisa menerima tantangan sampai finish. Itu semua karena doktrin doktrin yang saya timbulkan di otak yang kemudian berubah menjadi spirit untuk terus mencapai titik tujuan dan mencoba untuk berani menerima tantangan.

#WeekendTraveling kali ini aku tertantang secara tiba-tiba untuk mengunjungi Kabupaten Bengkayang lagi. Mendaki daerah pegunungan yang belum pernah saya kunjungi. Trip kali ini hanya berempat dan ini benar-benar mendadak karena tanpa ada rencana serius, bahkan packing pun dilakukan satu jam sebelum keberangkatan.

Singgah di Sungai Pinyuh

Perjalanan dimulai dari Kota Pontianak menuju Kabupaten Bengkayang dari pukul 15.00 di titik kumpul perempatan Siantan. Dan perjalananpun ditempuh sekitar 4 jam, saat kami singgah di Sungai Pinyuh kami berjumpa beberapa (yang sepertinya pendaki juga) pas ngobrol-ngobrol ternyata tujuan mereka juga sama (mikir sejenak, oh iyaa ya ini weekend puncak pasti bakalan ramai) tanpa berlama lama singgah kami pun melanjutkan perjalanan takunya di puncak tidak dapat lokasi untuk nge-camp.

Kami tiba di desa pukul 19.00 kemudian parkir motor di salah satu lahan rumah warga yang memang disediakan untuk lahan parkir pengunjung. Di lahan tersebut juga terlihat banyak sudah motor yang terparkir dilokasi tersebut kami juga bertemu beberapa warga untuk sekedar mengobrol sebentar. Alhamdulillah kami disambut dengan baik.

Gunung Pandung itulah sebutan sebenarnya warga desa untuk bukit jamur atau bukit batu yang berlokasi di Kabupaten Bengkayang ini.

Sebenarnya ada hal yang memuat saya penasaran dengan bukit ini. Sejak masa HITS nyaa di tahun 2014 sampai sekarang saya masih penasaran dengan sebutan nama “Bukit Jamur”.

Jadi, menurut warga sekitar bukit ini diberikan nama demikian karena dulu bukit tersebut sempat terjadi kebakaran yang sangat besar tiba-tiba Jubata (sebuatan masyarakat yang diistiilahkan sebagai dewa) menurunkan hujan sehingga memadamkan api yang membakar bukit tersebut.

Setelah kejadian itu, kawasan Gunung Pandung ini ditumbuhi banyak sekali jamur, sehingga penduduk yang ada disekitar kawasan menyebutnya bukit jamur. Selain bukit jamur ada lagi sebutan yaitu “Bukit Batu” mungkin itu sudah terlihat jelas karena kawasannya banyak ditemui  batu-batu yang sanga besar bahkan luasnya bisa dijadikan teras.

Karena nama Bukit Jamur lebih HITS, jadi saya sebut bukit jamur saja walaupun jamurnya gak kelihatan lagi. Pendakian menuju puncak bukit jamur ditempuh sekitar 2 jam saja. Sepanjang jalur sudah disediakan petunjuk berupa jalan anak tangga yang sebagian terbuat dari semen dan kayu.

Bahkan beberapa pos atau shelter juga dapat ditemukan untuk para pendaki yang ingin istirahat. Karena hujan turun, kami singgah di shelter terakhir, kemudian lanjut perjalanan pukul sembilan malam. Benar saja, sepanjang perjalanan setelah shalter tersebut kami disuguhi pemandangan kota bengkayang yang berkelap kelip apalagi saat kami menemukan batu teras untuk rehat sejenak.

Bulan dan bintang juga terlihat jelas, langit sangat cerah kami pun duduk berjajar di batu tersebut sambil menikmati malam, namun sayang sekali lagi lagi aku tidak dapat mengabadikan momen tersebut karena kamera sudah disimpan dengan aman khawatir hujan akan turun lagi. Tak apa, itu artinya aku harus datang lagi.

Kami tiba di puncak pukul 10 malam, dan puncak benar-benar ramai beruntungnya kami dapat lokasi camping yang aman walaupun cukup dekat dengan tenda mereka, setelah membangun tenda kami bergegas untuk masak dan istirahat malam, berharap besok paginya melihat view sunrise dari atas bukit ini.

Di dalam tenda aja

Pada pagi hari saat kami keluar dari tenda, semua view tertutup oleh kabut jarak pandang hanya 10 meter saja, saya sempat hopeless karena yang terlihat hanya kabut yang terhembus oleh angin. Bintang yang tadi nya terang, jadi tertutup oleh kabut, kerlap kerlip lampu kota pun tertutup.

Pagi Bukit Jamur
Full kabut menutupi pemandangan
Oke pulang
Tapi capek juga ya

Hal yang paling menyebalkan dari petualangan adalah: sekali kau terkena racunnya, kau akan kecanduan seumur hidup – fiersabesari

Sekitar pukul 10 pagi hampir menuju siang, pemandangan masih juga tertutup awan lembut kami mengutuskan untuk mengemas tenda kami dan kembali turun, tak apa mungkin itu tandanya memang harus kembali kesini lagi. Beruntung saat kami tiba di teras batu besar yang tadi malam kami lewati view sedikit terlihat, saya dan beberapa teman berhenti sejenak untuk foto-foto. Kami juga bertemu dengan para pendaki lainnya.

Ada yang minta foto
Jangan tanya kenapa

Nah itulah sedikit cerita saya di Gunung Pandung alias Bukit Jamur. Happy weekend everibadehhhh…

Semoga bermanfaat 🙂

Share this post:

3 thoughts on “Pendakian Singkat Bukit Jamur Bengkayang

      1. Iya kalau ada rezeki dan waktu ya mbak…
        Sekali-kali juga main ke Jawa Tengah, ntar mendaki gunung-gunung di atas 3000 meter..

        Btw.. Pendaki-pendaki Kalimantan mesti kuat-kuat tuh.. hehe

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *