Ko Kue Goreng di Chai Kue Alie/Ahia
Dibesarkan cukup lama di Kota Pontianak, lidah saya seperti sudah melekat dengan makanan peranakan Tionghoa yang tinggal di Kota Khatulistiwa ini, salah satunya adalah Ko Kue.
Ko Kue (Kue Beras) juga sering disebut Chai Ko Kue atau Kiam Ko Kue adalah makanan tradisional khas Tionghoa khususnya sub suku Tio Ciu yang tinggal di Kota Pontianak. Ko Kue berbahan dasar tepung beras yang dikukus, memiliki tekstur yang kenyal, biasanya dicampur sayur seperti Kucai atau Talas.
Ko Kue awalnya dibuat dalam sebuah wadah (loyang alumunium berbentuk lingkaran cukup besar). Dimana, adonan tepung beras yang dikukus, kadang diberi campuran sayur, keladi, atau polosan (tanpa campuran apa-apa), lalu dipotong-potong persegi dengan ukuran lebih kecil.
Sebenarnya Ko Kue di loyang ini sudah bisa dikonsumsi tanpa digoreng, biasanya disebut Nam Pan, Mipan, dan Kue Talang Ebi (kalau ditambah taburan ebi di atasnya), tapi dingin.
Nah, agar lebih spesial Ko Kue enak kalau digoreng atau ditumis di atas kuali datar (mirip wajan martabak telur), karena ada beberapa campuran bahan lainnya, seperti Kucai, Bawang Putih, Telur, Lobak, Kecap Manis, Merica Bubuk, dan lain-lain. Lalu disajikan selagi hangat kemudian ditambah taburan Ebi Halus di atasnya.
Ko Kue Goreng ini HALAL ya, jadi bisa dikonsumsi oleh siapa saja. Bahan-bahan yang digunakan murni dari tepung beras dan tanpa tambahan lain. Minyak yang digunakan pun hanya minyak kelapa dan minyak bawang.
Harga Ko Kue di Chai Kue Alie/Ahia
Untuk seporsi Ko Kue, harganya Rp 20.000,- pake telur, Rp.17.000,- kalau tanpa telur (harga update Mei 2023). Masih bersahabat di kantong kan? Dijamin nggak akan menyesal sih mengeluarkan uang untuk makan makanan lokal yang enak kayak gini. Nyam!
Oh iya, pembeli juga bisa request ya misalnya gak mau pakai daun kucai, gak pake telur (atau maunya telur putihnya doang), gak pakai ebi, dan lain-lain (sesuai selera).
Karena disajikan saat panas, menurut saya lebih enak makannya dikit-dikit pakai sumpit dibandingkan pakai sendok garpu. Tapi gak salah sih kalau mau pakai sendok garpu, yang penting makannya sampai habis ya 😚
Kalau makan pasti butuh minum kan? Nah, enaknya di Chai Kue Alie/Ahia ini pilihan minumannya beragam. Dan, pilihan lidah saya adalah liang teh es, yang harganya segelas Rp.5.000,- saja.
Liang Teh ini juga home made minuman tradisional yang dibuat sendiri. Warnanya lebih merah dibadingkan teh biasa. Terbuat dari bahan herbal berupa rebusan daun tanaman muje (dicliptera chinensis), dan nanas kerang (roeo discolor). Liang Teh ini juga berkhasiat meredakan panas dalam dan batuk.
Jika diperhatikan, tampilannya memang sederhana, tapi rasanya benar-benar gurih loh. Ko Kue semakin maknyos kalau ditambah sambal dan minum pendampingnya adalah liang teh manis yang segar. Yum Yum Yum 🥰
Selain Ko Kue, kamu juga bisa menikmati Chai Kue Goreng dengan empat pilihan isiannya yaitu: keladi (talas), kucai, kacang hijau kupas, dan bengkuang. Harganya Rp.3.000,-/pcs.
Walau tempatnya sederhana dan hanya bisa menampung kurang lebih 20 orang saja, tapi tempatnya selalu ramai oleh pengunjung, beberapa makan di tempat kebanyakan dibawa pulang. Untuk Chai Kue-nya sendiri juga bisa dibeli yang frozen loh, siapa tau mau dijadiin oleh-oleh ya kan? Tapi harus datang langsung ke lokasi, karena tidak dijual secara online.
Jadi, wajar saja kalau Ko Kue di sini tidak pernah sepi pengunjung. Apalagi kuliner tradisional ini sudah ada sejak tahun 1980. Mulai dari awal buka, pelanggannya memang sudah banyak dan rasanya pun tidak berubah. Mereka yang menjual Ko Kue ini juga turun temurun, dan sekarang sudah generasi ketiga. Nah mungkin saja kan orang-orang yang datang ini adalah keturunan pelanggannya dulu? Hehehe.
Lokasi Chai Kue Alie/Ahia
Chai Kue Alie/Ahia ini berlokasi di Jalan Ismail Marzuki, tepat di sebuah ruko (rumah toko) yang ada gerobak dengan dua kompor di depannya. Di seberangnya ada Sekolah Budi Baik, lalu belakangnya ada Yayasan Halim. Kalau masih bingung, tanya saja kepada masyarakat sekitar atau pakai Google Maps dengan nama “Ali Chaikue”.
Cari gerobak yang biasanya paling rame, terus yang digoreng sama si koko tampan mirip opa-opa korea itu ya 😉
Chai Kue Alie/Ahia ini buka dari jam lima sore sampai tengah malam, yang menjual Ko Kue-nya juga ramah sekali dan telaten melayani seluruh pembelinya. Kalau berkunjung ke Kota Pontianak, teman-teman wajib nyicipin Ko Kue dan Chai Kue disini ya!
Chai Kue Alie/Ahia
Alamat: Jalan Ismail Marzuki Nomor 4 (Seberang Sekolah Budi Baik/Belakang Yayasan Halim)
Buka: Senin-Sabtu Pukul 17.00-10.30 WIB
Kuliner di sana menggiurkan ya, bisa-bisa aku jajan tiap hari klo selalu ada rekomendasi yg enak kayak gini hehhe
Satu tambahan lagi rekomendasi kuliner nih, mulai awal membaca, pas pada bagaimana prose pembuatannya, masih terus membayangkan. Dan…. Masih penasaran.hehe
Meski sederhana, tampilan ko kue ini kelihatan enak banget. Apalagi ditambah sama minuman yang seger kayak liang teh es. Benar-benar kuliner yang harus dicoba sih ini.
harganya masih snagat terjangkau ya kak, penasaran pengen cobain menunya, saya belum pernah nyobain makanan ini, kapan-kapan bisa mampir ke tempat ini bareng bestie
Ko Kue ini masih kalah pamor ama chai kwe padahal sama sama enak dan punya penggemarnya masing masing. palagi di Pontianak dan singkawang punya ciri berbeda dari Malaysia atau Singapura merek kecap yang digunakan
Koq bikin ngiler ya lihat gambar Ko Kue nya, apalagi ada Liang Teh, kebayang dah segernya. Walaupun masih asing dengan nama makanannya, tapi baca deskripsinya nyampe banget bayangan enaknya sampe sini
Kuliner Pontianak memang sering bikin ngiler, ya. Warisan budaya peranakannya bikin kuliner Pontianak jadi unik dan sesuai lidah orang Indonesia.
Pagi2 baca ini jadi lapar hahahah. Hanya ada di Pontianak kah?
Unik ya karena pertama kukira rasanya manis, ternyata asin dan dikasih ebi juga.
Seporsi 20ribu masih murah laah apalagi isinya juga cukup banyak.
mirip topokki ya bentuknya..tapi baik topokki atau ko kue belum pernah coba, tuh jadi penasaran kan pengen coba sayangnya jauh apa di Pulau Jawa sudah ada yg jual?
Aku ngebayangin rasanya bakalan guriihhh. Apalagi dimaem pas hari sudah malam, asik kali yaaa.
Ending-nya “dijual sama koko mirip oopa oppa korea” langsung bikin aku ketawa dooonggg. Senang banget mampir ke blogmu, Kak.
keliatannya enak yaa mba, aku tuh makanan pontianak cuma tau choi pan aja yang lainnya belum pernah cobain eehehe kayaknya kudu lebih sering coba biar tau rasanya ya
Kuliner di pontianak ini memang menggiurkan sekali ya. Rasanya ingin sekali berkunjung ke sana, semoga bisa kesampaian nyebrang pulau.
Perpaduannya memang cakep banget itu.
Es luangnya sesegar itu,
Ko Kuenya bikin selera nikmat.
Termasuk terjangkau juga ya kak harganya untuk satu porsi
Sore sore nongkrong ditemani chai kue dan liang teh maknyus nih.
Jadi teringat masa masa di Singapura. Suka banget nongkrong sambil jajan. Hahah
Wah, enak enak nih
Kuliner Pontianak terkenal lezat ya mbak
Liang Teh juga segar itu
Aku jadi penasaran banget rasanya. Kayak kenyal2 gitu ya kak. Pas banget panas2 gitu sambil menyantap ko kue ini. Plus tehnya itu loh yg bikin air liurku menetes dgn indah. Haha.
next kalo pas lagi dinas ke sana lagi aku mau cobain rekomendasimu ah, kayanya kok enak yaa streetfood yang satu ini otentik
Alamak jadi ngiler mba. Ternyata di Pontianak juga banyak peranakan Tionghoa ya. Jadi penasaran rasa aslinya
Kekayaan wiskul Pontianak ini juga dipengaruhi dari masyarakat yang tinggal dan mayoritasnya adalah warga Tionghoa ya.. Mendengar namanya Chai Ko Kue, auto nanya halal atau engga. Tapi karena tahu bahan dan cara memasaknya langsung terpana. Maauuu~